Oleh: Adhyatnika Geusan Ulun
Kang, naskah berita yang baik itu seperti apa? Kalimat itu terucap Dian Diana kepada penulis, saat rapat virtual Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat pada 9 April 2022. Pertanyaan yang sama berulang Dian tanyakan ketika berjumpa di kesempatan lainnya.
Sungguh pertanyaan retoris. Penulis sangat tahu, Dian seorang guru penulis. Dian produktif mengeluarkan buku tunggal, berita, naskah jurnalistik lainnya. Tentu, yang dimaksud Dian adalah aturan selingkung yang diusung Newsroom, di mana bersama penulis, Dian tergabung menjadi pewarta yang meliput berita pendidikan di Bandung Barat.
Pertanyaan di atas pun disampaikan Dian untuk meyakinkan penulis, bahwa seorang jurnalis harus merdeka mencurahkan ide dan gagasannya. Termasuk, dalam memformulasikan hirarki sebuah naskah berita yang menjadi tajuk unggulan Newsroom.
Perdebatan pun dimulai. Sejumlah argumen dilontarkan penulis, bahwa sebuah media harus memiliki ciri khas. Dari sanalah, akan bermula keunggulan sebuah media. Terlebih, Newsroom, sebagai media online yang harus bersaing dengan media besar lainnya.
Seiring waktu, Dian memahami pikiran penulis. Tulisannya mulai mengikuti aturan selingkung Newsroom. Dian pun menjadi pewarta yang handal, sekaligus editor naskah yang masuk dari wilayah tugasnya.
Dian, bahkan, melejit melampui capaian penulis. Konsep jurnalistik yang dia sebarkan kepada para guru, meningkatkan minat mereka untuk berkontribusi dalam pemberitaan pendidikan di Bandung Barat.
Selain itu, sebagai master trainer platform Google, Dian memberikan sumbangan besar bagi minat dan ketertarikan para guru untuk berliterasi. Sungguh prestasi yang sering membuat penulis berdecak kagum.
Kemudian, lompatan kreativitas Dian, selain menobatkannya sebagai guru berprestasi hingga provinsi, juga meempatkan posisi Dian sebagai narasumber di banyak seminar dan pertemuan komunitas praktisi guru melintasi daerahnya. Sejumlah penghargaan kerap diraihnya.
Jurnalis Handal Itu Kini Pergi
Mengenal Dian, membuat penulis semakin tertantang untuk terus menulis. Prinsip Dian, Kang menulislah. Terus dan terus, kelak akan menemukan ciri khas kita, menjadi pegangan penulis hingga kini.
Kini, Dian telah berjumpa dengan impiannya untuk berjumpa dengan Tuhan. Zat yang menganugerahkan prestasi, dan kehandalannya dalam berkarya di dunia pendidikan. Seperti yang pernah Dian ucapkan, sebulan sebelum Dian pergi. Kang, mohon maaf ya. Dian selalu mendebat Akang. Tulisan Akang di Newsroom menyadarkan Dian, bahwa sehebat apapun kita, pasti akan berakhir pada 'titik'.
Selamat tinggal Dian Diana. 12 tahun mengenalmu memberikan warna kebaikan. Kegigihanmu selalu berbanding lurus dengan capaian.
Newsroom sangat kehilangan. MGMP teramat sedih ditinggalkanmu. TPK pastinya sangat merindukan ide cemerlangmu. Dan, dunia pendidikan Bandung Barat sangat kehilangan guru terbaiknya.
Adhyatnika Geusan Ulun, lahir 6 Agustus 1971 di Bandung. Tinggal di Kota Cimahi. Guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Cipongkor Bandung Barat sejak 1999. Pengurus MGMP Bahasa Inggris Kab. Bandung Barat. Alumnus West Java Teacher Program di Adelaide South Australia, 2013. Alumnus MQ ‘Nyantren di Madinah dan Makkah’ 2016, Pengasuh Majelis Taklim dan Dakwah Qolbun Salim Cimahi, Penulis buku anak, remaja dan dakwah. Editor NEWSROOM, tim peliput berita Dinas Pendidikan Bandung Barat. Jurnalis GUNEMAN Majalah Pendidikan Prov. Jawa Barat. Pengisi acara KULTUM Studio East Radio 88.1 FM Bandung. Redaktur Buletin Dakwah Qolbun Salim Cimahi. Kontributor berbagai Media Masa Dakwah. Sering menjadi juri di even-even keagamaan.
email: Adhyatnika.gu@gmail.com., Ig.@adhyatnika geusan ulun.