Notification

×

Arsip Blog

Memahami Makna Pembelajaran Berdiferensiasi

Minggu, 05 Maret 2023 | 21.25 WIB Last Updated 2023-03-05T14:25:48Z

 


Oleh: Euis Fatimah, S.Pd
(SDN Cihampelas)


Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Kepedulian pada siswa dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan siswa menjadi focus perhatian dalam pembelajaran berdiferensiasi. Profil pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar siswa dimana mengharuskan pendidik mencurahkan perhatian dan memberikan tindakan untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa.


Pembelajaran Berdiferensiasi memungkinkan guru melihat pembelajaran dari berbagai perspektif. Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan.


Sebagai guru, tentunya dipahami bahwa jumlah murid yang diajar di dalam kelas memiliki keberagaman tersendiri karena sejatinya setiap murid memiliki keunikannya masing- masing. Dengan keunikan tersebut, guru sebagai pendidik bertindak sebagai fasilitator dalam memahamkan materi kepada murid dan memfasilitasi agar semua murid mampu memproses ide atau informasi yang diperolehnya serta mampu mengembangkan suatu produk sesuai dengan kemampuan muridnya masing-masing.


Untuk itu, pada pembelajaran berdiferensiasi, perlu persiapan atau strategi pembelajaran yang tepat dari guru baik meliputi diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk dengan mengacu pada aspek pemetaan kebutuhan belajar murid.


Tujuan Pembelajaran Berdiferensiasi, yaitu:


  1. Untuk membantu semua siswa dalam belajar. Agar guru bisa meningkatkan kesadaran terhadap kemampuan siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh seluruh siswa.
  2. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
  3. Untuk menjalin hubungan yang harmonis guru dan siswa.
  4. Membentuk siswa
  5. Menjadikan tantangan bagi guru untuk mengembangkan kemampuannya menjadi lebih kreatif dalam reatif


Dasar pemetaan kebutuhan belajar murid dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi meliputi tiga hal, yaitu:

  1. Kesiapan Belajar (Readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi di mana sebelum mempelajari materi, guru perlu memetakan kebutuhan murid. Dalam hal ini, guru harus mendiagnosa kesiapan belajar murid. Misalnya, pada diferensiasi konten, ada murid yang sudah siap mempelajari materi yang tinggi dan ada juga murid yang mungkin masih perlu mempelajari hal-hal yang mendasar dalam memahami materi. Tentunya, perbedaan kognitif dari murid membantu guru untuk mempersiapkan bahan ajar, cara atau strategi yang dapat mengakomodir kebutuhan tersebut dalam pembelajaran. Jumlah bantuan atau dukungan yang diberikan guru kepada murid menyesuaikan dengan tingkat kesiapan belajar murid itu
  2. Minat Belajar (Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk terlibat dalam proses pembelajaran). Hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi adalah guru harus memetakan murid berdasarkan minat belajarnya.Dimana guru harus dapat memberikan pilihan kepada muridnya untuk belajar sesuai dengan minatnya.Murid diberikan kebebasan dalam belajar.

Profil Belajar merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll)


Dengan ketiga dasar pemetaan tersebut, guru akan mampu merancang pembelajaran berdiferensiasi dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai, yaitu mampu mengakomodir segala perbedaan dari murid, apa yang dibutuhkan oleh murid dalam belajar dan apa yang dapat dilakukan oleh murid terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya serta bagaimana guru dapat merespon seluruh kebutuhan belajar murid yang berbeda tersebut.


Melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dengan efektif dan efisiensi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, di mana sebagai guru harus pandai menciptakan atmosfer lingkungan belajar yang memungkinkan murid untuk berada dalam kondisi yang tidak nyaman.


Simpulan

Filosofi Pembelajatan menurut KHD bahwa Pendidikan harus berpihak pada murid dan ini selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi dimana pembelajaran berorientasi kepada kebutuhan murid.


Dalam memetakan kebutuhan murid dibutuhkan guru yang memiliki nilai reflektif terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaluinya Bersama murid. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk atmosfier lingkungan yang positif.


Lingkungan positif yang terwujud karena adanya budaya positif yang lahir dari disiplin internal komunitas belajar. Jika pembelajaran berdiferensiasi ini dilakukan dengan efektif dan efisien maka semua murid akan merasa aman dan nyaman dalam belajar serta pemenuhan kebutuhan murid dapat terwujud, tidak akan ada murid yang merasa diistimewakan atau sebaliknya.


Implementasi pembelajaran berdiferensiasi ini juga akan memberikan kemudahan bagi guru dalam memetakan dan mengakomodir seluruh kebutuhan murid untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang selalu berubah.***


Profil Penulis

Euis Fatimah, lahir 24 April 1970 di Yogyakarta. Bertugas sebagai guru di SDN Cihampelas Kec. Ngamprah sejak tahun  2002. Pertama mengabdi menjadi guru tahun 1990 sd 2002 di SDS Yayasan Pajajaran Kodya Bandung. Menamatkan Pendidikan SD Kebon Gedang Bandung, SMPN Pasirkaliki, SPG Mutiara, S-I UNINUS dan S2 UPI Bandung. Sekretaris KKG Gugus 7 Ngamprah, Ketua Ranting PGRI masa bakti 2015 – 2020. Seksi Bidang Pemberdayaan Perempuan PGRI Cabang Ngamprah, 2020-2025.

×
               
         
close