Notification

×

Arsip Blog

BIMTEK SPMI LANGKAH KONKRET PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Senin, 26 Agustus 2019 | 22.05 WIB Last Updated 2022-11-19T09:50:11Z


Reportase: N. Mimin Rukmini
CISARUA-(NEWSROOM).  SMPN 1 Cisarua sebagai Induk Kluster SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi sekolah imbas di Kab. Bandung Barat. Kegiatan tersebut diikuti 93 peserta dari SMP se-KBB berlangsung pada Senin-Jum’at (12-16/08/19).
Ayep Taryana, Kepala SMPN 1 Cisarua, menyampaikan rasa bangga atas dipilih sekolahnya menjadi tuan rumah Bimtek. Apresiasi juga disampaikan kepada para peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan. Hal tersebut diungkapkan saat membuka secara resmi kegiatan yang berlangsung selama lima hari itu.
Sementara itu, Kepala Seksi PGTK PAUD Dikdas pada Disdik Kab. Bandung Barat, Sudaryat, mengapresiasi berlangsungnya acara, terutama LPMP Jabar yang memfasilitasi terselenggaranya Bimtek tersebut. Hal itu diungkapkan saat menutup kegiatan pada Jum’at (16/08/19).
Dalam paparannya, Sudaryat mengharapkan Bimtek SPMI menjadi penjaminan mutu pendidikan di Bandung Barat, sehingga terkendali, terkontrol, dan akuntabel. Kegiatan ini pun sangat relevan dengan tuntutan Kecakapan Abad 21, ‘Era Digital’ untuk menyambut Revolusi Industri 4.0. Diharapkan juga para peserta mengimplementasikan SPMI di sekolah masing-masing. 
Seperti diketahui bahwa guru dan pimpinan sekolah di ‘Era Digital’ menghadapi tantangan yang luar biasa, baik tantangan kompetensi maupun karakter siswa.  Hal demikian, dibutuhkan kerja sama semua pihak. Demikian halnya dengan LPMP sebagai lembaga penjamin mutu pendidikan, Kab. Bandung Barat selalu siap bersinergi untuk mewujudkan mutu pendidikan yang lebih baik. Guru dan kepala sekolah sebagai pengemban pendidikan diharapkan menjadi teladan dan inspirasi siswa. Teladan dalam sopan, dan santun di media sosial, juga teladan dan inspirasi dalam karakter belajar dan pembelajaran. Guru jangan salah dalam mendidik. Jangan salah memberi contoh dan teladan. Sebagai ilustrasi, jika memproduksi mobil dijumpai ada kesalahan pada mesin, maka mobil bias ditarik, dan mesin kembali diperbaiki. Sebaliknya, apabila salah memberi contoh pada siswa, tidaklah mungkin karakter mereka bisa dikembalikan.
Sebagai suatu sistem, SPMI dalam pelaksanaannya,  memiliki lima tahapan kegiatan. Kegiatan tersebut yakni, pemetaan pemenuhan mutu, perencanaan pemenuhan mutu, pelaksanaan pemenuhan mutu, monitoring dan evaluasi pelaksanaan, serta rencana peningkatan strategi sebagai hasil refleksi dan tindak lanjut dari evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan. Siklus SPMI tercermin dan terealisasi dalam seluruh pelaksanaan program sekolah, baik dalam RKS, maupun RKAS.
Di lain pihak, ketua panitia, Dede Komara, setelah mempersilakan peserta untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk dimplementasikan di sekolah masing-masing, mengungkapkan bahwa kegiatan yang difasilitasi oleh LPMP tersebut berlangsung sesuai agenda.
“Terimakasih kami ucapkan kepada LPMP yang memfasilitasi kegiatan, serta semua pihak yang terkait. Andai hasilnya baik sebarkanlah! Sebaliknya, ada kekurangan kami, beritahukanlah! Agar kami bisa terus-menerus memperbaiki mutu dan citra sekolah,” tandas Dede.***
Editor   : Adhyatnika Geusan Ulun
TELAH TANYANG DI: http://disdikkbb.org/?news=bimtek-spmi-langkah-konkret-penjaminan-mutu-pendidikan

×
               
         
close