Notification

×

Arsip Blog

KEPALA SEKOLAH BANDUNG BARAT TEBARKAN PROGRAM SSK DI KEP. RIAU

Sabtu, 05 Agustus 2023 | 09.57 WIB Last Updated 2023-08-05T02:57:40Z


Oleh: Dra. Enung Hodijah, M.Pd

 

Riau merupakan provinsi di Indonesia yang terletak di pantai timur pulau Sumatera bagian tengah. Wilayah pesisirnya berbatasan dengan Selat Malaka. Baru-baru ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Provinsi Riau mengundang salah satu Tim Penyusun Buku Panduan Guru Sekolah Siaga Kependudukan (BPG SSK) Prov. Jawa Barat yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat untuk menjadi narasumber dalam kegiatan Pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Pendidikan Kependudukan Jalur Formal di Satuan Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah se- Provinsi Riau, 31 Juli – 2 Agustus 2023 bertempat di Hotel Furaya, Jl Sudirman Riau.

 

Berbalut suasana perayaan HUT Provinsi  Riau, dengan kewajiban memakai busana adat selama seminggu penuh, sehingga nampak baik panitia maupun peserta memakai pakaian adat melayu sebagai ciri khasnya. Baju kurung dikenakan para wanita, sedang teluk belangu  dan ikat kepala yang dinamai tanjak menambah manis dan ganteng para prianya. Warna warni lengkap dengan sulaman payet, melengkapi busana mereka selama tiga hari mengikuti kegiatan tersebut.

 


Sore hari tiba di Pekanbaru, dan sikap ramah ditunjukkan manakala tim panitia menjemput di Bandara Internasional  Sultan Syarif Kasim II yang awalnya bernama Bandara Simpang Tiga dan memiliki luas 321,21 ha.  Sajian makanan yang menjadi ciri khas Pekanbaru mewarnai meja makan di resto hotel dan tidak berhenti Bu Puspa, Ketua Pelaksana kegiatan yang mendampingi bercerita apa saja keunikan-keunikan di kota Lancang Kuning ini, mulai dari ikan selais yang melalui proses pengasapan dan dibalado sajiannya, sayur daun ubi dan gulai ikan patin khas Pekanbaru yang memiliki perpaduan rasa asam, manis dan pedas. Jadi benar pekanbaru yang merupakan Ibukota dan kota terbesar di Provinsi Riau ini dengan memiliki tingkat pertumbuhanyang tinggi  baik dari sisi  ekonomi maupun  pariwisatanya. Kuliner lainnya yang tidak boleh dilewatkan adalah mie sagu yang khasiatnya juga cukup kaya , sajiannya mirip kwetiau goreng.

 



 Menjadi narasumber dalam event penting di Kepulauan Riau, menjadi pengalaman tersendiri bersama dengan narasumber  Direktur Keerjasama Penduk BKKBN Pusat, Dr. Edi Setiawan S.Si.,M.Sc.,MSE, Kepala Perwakilan Penduk dan Korbid Penduk Prov. Riau, mereka membawakan materi tentang Kondisi Kependudukan dan Bonus Demografi Prov. Riau, Kebijakan dan Strategi Kerjasama Penduk dan penulis sendiri sesuai kapasitas menyajikan Strategi Pengintegrasian Materi Kependudukan ke dalam Kurikulum Satuan Pendidikan.

 

Dalam Sambutan Pembukaan Acara, Kepala DP3AP2KB Prov. Riau, Hj. Fariza, SH., M.H. menyampaikan bahwa banyak hal torehan yang dicapai oleh prov. Riau, bahkan saat ini Prov Riau sudah memasuki masa Bonus Demografi, dimaka usia 15-64 Th lebih banyak dibanding angka usia non produktifnya. Hal ini harus disikapi bijaksana, jangan sampai angka usia produktif yang berlimpah itu  menjadi bencana, namun harus menjadi berkah dan menjadi bonus. 


Kemudian, masih terdapat angka pertumbuhan yang terpapar stunting di sekitar 17.18%, belum lagi permasalahan kependudukan lainnya.  Kerjasama antar lembaga terutama Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk mentrasferkan pemahaman kepada usia sekolah yang notabene merupakan usia produktif, menjadi topik penting dan harus dinilai urgensinya. 


Program-program Pelajar Penting (Peduli Stunting), Genre (Generasi Berencana), Duta Kependudukan, dan lain-lain dengan harapan bisa menyisir dan mebiasakan para siswa terpapar materi kependudukan yang muaranya menjadi siswa yang peduli dengan materi kependudukan dan mengguide mereka menjadi sadar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang tentunya kelak menjadi usia produktif yang berkualitas dan siap bersaing menjadi SDM yang unggul.


Dipaparkan pula oleh Ibu Kadis yang elok ini, bahwa Prov. Riau mendapat torehan prestasi sebagai GDPK (Grand Desain  Pengendalian Kependudukan) Juara 1 Tk Nasional.


Paparan penulis tentu karena menyisir materi kependudukan untuk bisa diimplementasikan di satuan Pendidikan. Ada beberapa tahapan yang disampaikan terkait insersi materi kependudukan ini, pertama yaitu analisis materi kependudukan yang terdiri dari 3 pilar, yaitu kependudukan, pembangunan keluarga dan keluarga berencana. 


Kemudian, pemetaan materi ajar (KI dan KD di Kurtilas atau CP di Kurmer). Setelah tergambar memiliki kesesuaian atau materi kependudukannya akan disisipkan di KD/KI atau CP mana, langkah selanjutnya membuat silabus dan menuangkan dalam RPP, menyusun LKPD dan merumuskan asesmennya. Namun tidak lupa mengawali paparan, karena di pekanbaru ini yang dominan adalah warga melayu, sehingga setiap mengawali pembicaraan tentu dengan sajian pantun, dan penulispun menyesuaikannya dengan pantun yang renyah dan mencairkan suasana, kemudian membuat game dengan filosofi mengubah mindset agar bisa move on, hal ini diperlukan agar para peserta memahami bahwa dengan terbuka terhadap perubahan dan misi perubahan, hal itu tentu tidak menjadi sulit. 


Hal tersebut di atas, menjadi bagian penting karena menyisipkan materi SSK tentu menjadi dunia baru di satuan Pendidikan, jika satuan Pendidikan apatis dan tidak siap menerima konsep baru, sepenting apa dan sajian semenarik apapun sudah dipastikan tidak akan ditransferkan kembali sepulang dari kegiatan tersebut. Dan penulis tidak lupa menyampaikan bahwa ruh nya kegiatan ini adalah bagaimana mengubah mindset warga sekolah untuk ikut ambil bagian menjadi bagian sebagai agen perubahan yang kelak menjadi insan yang mampu dan peduli terhadap permasalahan penduduk baik dalam skala mikro maupun makro, local maupun di tingkat nasional.

 

Kegiatan di Kepulauan Riau ini di sela-sela boarding pesawat, menyempatkan tengak tengok mencari buah tangan, dan bolu kemojo menjadi pilihan favorit yang konon sebagai ciri khas untuk dibawa pulang yang singgah di kepulauan yang kaya dengan kilang minyak dan penghasil sawit terbesar di Indonesia ini.

 

Penulis adalah Kepala SMPN 5 Lembang dan Tim Penyusun BPG SSK Prov. Jawa Barat

×
               
         
close