Ruang Berita- Setelah terjeda selama dua tahun karena Covid 19. Kini, SMPN 2 Lembang kembali menyelenggarakan kegiatan Papajar. Kali ini kegiatan dilaksanakan di satu tempat yaitu di lapang basket. Tempat ini merupakan tempat yang mampu memuat banyak orang, (21/3/23).
Papajar merupakan adat Sunda yang berarti mapag fajar. Papajar merupakan sambutan untuk terbitnya Bulan Ramadhan. Kegiatan ini diisi dengan berdoa dan makan bersama. Papajar pun selalu dilakukan oleh segenap warga SMPN 2 Lembang. Namun karena adanya wabah Covid 19, Papajar sempat dihentikan. Baru pada tahun ini dilaksanakan kembali.
Kepala SMPN 2 Lembang, Beben Kadar Solihat, menyambut baik acara tersebut. Pihaknya menyampaikan rasa senangnya karena kembali bisa menyelenggarakan acara Papajar. Acara ini bertujuan mempererat tali silaturahmi serta menjadi wadah untuk saling memaafkan antar warga sekolah sebelum memasuki bulan Ramadhan.
“Selamat menikmati hidangan yang telah kalian bawa dari rumah. Terima kasih karena kalian telah berpartisipasi dalam kegiatan Papajar ini. Namun sebelumnya mari kita berdoa untuk kesehatan saat di Bulan Ramadhan. Tak lupa saya mohon maaf bila selama ini banyak kesalahan yang telah dilakukan. Semoga silaturahim seperti ini tetap terjalin,” tuturnya.
Hal serupa disampaikan oleh Agustina Indrawati selaku Wakasek Kesiswaan, bahwa Papajar kali ini dilaksanakan serempak di satu tempat. Tidak di kelas masing-masing seperti kebiasaan dulu. Hal ini dimaksudkan agar semua bisa bersama-sama menyantap makanan. Selain itu, agar tidak ada pembeda antara siswa dan guru.
“Untuk Papajar kali ini kita laksanakan di lapang basket. Tidak di kelas masing-masing. Biar semua bisa makan bareng. Jadi ngga sendiri-sendiri. Tidak saling iri antar kelas. Juga bisa berbagi kalau ada siswa yang tidak bawa makanan. Selain itu bisa bermaaf-maafan di waktu yang sama. Tentunya didahului dengan doa bersama,” tegasnya.
Pada saat papajar ini pun dilaksanakan sosialisasi kegiatan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Kegiatan ini merupakan program pemerintah dalam rangka membiasakan mencuci tangan dengan baik. Menurut Lala Komalasari, Fasilitator Pencegahan Stunting, penggabungan kegiatan ini dilakukan agar anak-anak mengingat kembali cara mencuci tangan yang baik. Hal ini agar anak terhindar dari penyakit Stunting.
“Sosilisasi ini dilakukan bersamaan agar anak kembali mengingat cara mencuci tangan dengan baik. Semoga anak tidak merasa dipaksa kalau sosialisasi secara bersamaan. Jadi saat anak akan makan, mereka digiring dulu untuk mencuci tangan dengan baik dan benar. Semoga anak kembali terbiasa mencuci tangan dengan benar,” urainya.
Kontributor:Pupu Pujiati S.Pd. (SMPN 2 Lembang)-Sumber Berita: Beben Kadar Solihat S.Pd. MM., Dra. Agustina Indrawati, Lala Komalasari, S.Pd., M.Pd.