Ruang Berita- Sebanyak sembilan SMP di wilayah Cipeundeuy menggelar workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kegiatan yang diikuti oleh puluhan guru semua mata pelajaran dan diselenggarakan di SMPN 1 Cipeundeuy tersebut, merupakan langkah tindak lanjut menyongsong pelaksanaan IKM pada tahun pelajaran 2022/2023, Selama (1/3/23).
Kepala Dinas Pendidikan, Asep Dendih dalam sambutannya mengungkapkan bahwa keberhasilan pendidikan di setiap satuan pendidikan adalah dengan mewujudkan kolaborasi yang harmonis di antara warga sekolah.
"Pentingnya kolaborasi yang harmonis dalam Kurikulum Merdeka, karena hal itu dapat memudahkan keberhasilan yang maksimal di satuan pendidikan mana pun," ungkapnya.
Seperti diketahui, salah satu tujuan Kurikulum Merdeka adalah mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Selain itu, Kurikulum Merdeka dirancang agar pendidikan di Indonesia bisa seperti di negara maju, sehingga siswa diberi kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran.
Selanjutnya, IKM merupakan alternatif program strategi transformasi pendidikan yang diharapkan dapat mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan diwajibkan untuk mendaftarkan sekolahnya untuk mengikuti IKM ini paling lambat 31 Maret 2023.
Sementara itu, workshop yang menampilkan sejumlah narasumber, seperti Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik KBB, Pengawas Pembina, dan para kepala sekolah tersebut, memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menentukan dalam memilih jenis IKM yang akan dilaksanakan di setiap satuan pendidikannya masing-masing. Termasuk, memberikan sejumlah materi berkaitan dengan administrasi pembelajaran yang harus dilakukan oleh para guru.
Di lain pihak, sejumlah respons dari sekolah, di antaranya yang diampaikan oleh Eni Haerini, Kepala SMPN 4 Cipeundeuy. Pihaknya selaku salah seorang penyelenggara, mendesain workshop di atas, setelah mendapatkan materi secara klasikal, para guru belajar mandiri di kelas yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Dipaparkan Eni, para kepala sekolah yang memiliki basic yang sama dengan para guru, belajar mandiri membuat modul ajar Kurikulum Merdeka. Selanjutnya, hasil dari belajar mandiri tersebut dikumpulkan di google drive yang telah disediakan pemateri.
"Melihat semangat juang para
guru mata pelajaran SMP wilayah Cipeundeuy, dapatlah disimpulkan bahwa semua
guru dan kepala sekolah mendukung penuh dengan diselenggarakannya IKM oleh
pemerintah. Hal ini ‘menyinggir’ terdapatnya sebuah jalan besar yang dapat
membantu pendidikan di Indonesia semakin meningkat. Semoga para guru senantiasa
untuk dapat selalu tergerak, bergerak, dan menggerakkan," tandas Eni.
Kontributor: Hj. Eni Haerini, M.Pd (Kepala SMPN 4 Cipeundeuy)-Pewarta/editor: Adhyatnika Geusan Ulun.