Ruang Berita- SMPN 4 Cipongkor Kab Bandung
Barat menerima 11 mahasiswa Digitech Technology (Universitas
Teknologi Digital) Bandung. Kegiatan dalam rangka program pengabdian masyarakat (PPM) tersebut, bertujuan untuk sosialisasi proses pembelajaran berbasis
digital dan artificial Intelligence (AI) kepada para siswa, Senin (9/5/23).
Kepala SMPN 4 Cipongkor, Sumaroto saat menerima Vinna Anggilia Puspita Dewi selaku dosen pembimbing PPM, mengapresiasi program di atas. Menurutnya, hal tersebut sangat membantu pihaknya dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis digital kepada warga sekolah.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak kampus Universitas Digital Teknologi dan kepada mahasiswa atas kepercayaannya melaksanakan PPM di sekolah kami yang ada di daerah, SMPN 4 Cipongkor sangat terbantu dengan adanya program ini yang berfokus pada digitalisasi pembelajaran," ujarnya.
Ditambahkannya, sudah saatnya semua warga sekolah, terutama siswa harus mengenal media komunikasi digital.
"Siap tidak siap, mau tidak mau, semua pihak, baik kepala sekolah, guru dan siswa harus
bahkan wajib belajar tentang teknologi pembelajaran yang semakin canggih dengan
tidak hanya google, wikipedia dan platform digital lainnya, tapi sekarang sudah
ada chat-GPT yang sangat canggih dalam hal media komuniaksi digital,” sambungnya.
Lebih jauh dipaparkan Sumaroto, sekolah selama ini telah menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan, seperti ITB dan kampus lainnya yang sangat membawa manfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan yang dipimpinnya.
"Dengan segala keterbaratasan yang kami miliki, tapi itu malah menjadi semangat buat kami dalam menjalin kersama dan memaksimalkan berbagai asset yang kami miliki. Kami ingin mewujudkan sekolah, SMPN 4 Cipongkor yang bermutu, berdaya saing dan berkarakter dan semua pihak memiliki kompetensi dalam pembelajaran berbasis teknologi yang semakin canggih," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana PPM, Kurnia Adam, menyampaikan bahwa dipilihnya SMPN 4 Cipongkor dikarenakan pihaknya ingin berbagi pengetahuan tentang pembelajaran berbasis digital kepada sekolah yang ada di daerah gar tidak tertinggal dengan sekolah yang ada di perkotaan.
"Ini salah satu bentuk pengabdian
kami kepada sekolah-sekolah yang ada di desa, khususnya dalam pembelajaran
digital. Kami akan memberikan materi bagaimana cara editing video, penggunaan
LMS untuk pembelajaran, pembuatan pembelajaran dengan menggunakan
animasi-animasi yang menarik, serta penggunaan artificial intelegence (AI) dalam Canva, atau penyimpanan data
berbasis cloud (digital space). Meskipun waktunya sangat pendek, selama tujuh
hari, tapi minimal kami bisa memberikan gambaran tentang pembelajaran berbasis
digital tidak hanya untuk siswa tetapi untuk guru juga," jelasnya.
Di sisi lain, Achmad Jumyadi selaku Wakasek Kesiswaan menyatakan bahwa sekolah sangat mendukung program tersebut. Ditegaskannya, perubahan pola pikir warga sekolah sangat terbantu dengan adanya PPM di atas.
"Dengan adanya PPM ini, kami selaku guru harus cepat-cepat merubah pola pikir kami (grow mindset) serta pola kerja yang asalnya dari era kertas ke era digital, karena ini yang akan menjadi algoritma perubahaan yang sangat eksponensial. Meskipun, kami, guru yang ada di daerah tidak ada alasan lagi untuk tidak mau berubah, khsususnya dalam transformasi pembelajaran dikelas yang harus sesuai dengan konteks zaman," pungkasnya. ***