Oleh: Adhyatnika Geusan Ulun
Di setiap
kegiatan pasti saja ada ilmu dan informasi baru yang diterima. Seperti yang
diterima saat membaca salah satu konsep pembelajaran yang diterima penulis saat
mengikuti program calon Guru Penggerak. Konsep pembelajaran tersebut adalah
Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Refleksi terbimbing,
Demontrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi
nyata. Semuanya diakronimkan menjadi MERRDEKA. Sebuah konsep menarik yang tidak
asal dibuat dengan memaksakan kata perkata menjadi akronim yang seakan-akan
menarik spirit Merdeka Belajar ke sebuah konsep pembelajaran.
Penulis
mencoba untuk memahami konsep Merrdeka di atas dengan merefleksi sejauh mana
telah mengimplementasikannya di kegiatan belajar mengajar selama ini. Ternyata,
konsep ini merupakan harapan besar agar guru sebagai pemimpin pembelajaran
diharapkan memerdekakan diri untuk mengeksplorasi kompetensi diri. Lebih jauh
lagi memerdekakan gagasan para peserta didik dalam menunjukkan minat dan
bakatnya untuk dituangkan dalam proses pembelajaran.
Adalah penulis
yang mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris berusaha mengingat langkah-langkah
yang telah dilakukan selama melakukan proses pembelajaran. Hal ini sangat
penting untuk mengukur dan mengevaluasi pada tahapan mana terjadi-miss yang
berakibat tidak optimalnya pelayanan pendidikan kepada peserta didik. Diakui
dengan sadar bahwa tidak optimalnya outcome lulusan peserta didik ternyata
memang dikarenakan tidak terpenuhinya konsep pembelajaran di atas. Tumpang
tindihnya konsep pembelajaran yang pernah dilakukan selama ini menjadi salah
satu sebab kurang berkualitasnya ‘produk’ yang dihasilkan.
Konsep
pembelajaran Merrdeka yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para
peserta didik menggali potensinya, mendorong penulis untuk mendesain sejumlah
langkah implementasinya. Berikut desain proses pembelajarannya.
Pada tahapan
Mulai dari diri, penulis memberikan pertanyaan, hal apa yang masih diingat para
peserta didik, mulai kecil hingga sekarang, tentang Bahasa Inggris? Kemudian
tuliskan hal yang paling berkesan dari Bahasa inggris!
Sementara pada
proses Eksplorasi konsep, para peserta didik diberikan sebuah statemen, bahasa
merupakan produk budaya yang dinamis-terus berkembang seiring dengan
perkembangan zaman. Darinya kita mengenal istilah huruf, kata, frase, kalimat,
paragraf, cerita, dan lain-lain. Nah, coba tuliskan masing-masing minimal 3
(tiga) contoh saja dari kata dan kalimat dengan Bahasa Inggris!
Setelah itu,
Ruang kolaborasi, pada langkah ini peserta didik diberikan instruksi untuk
membuat kelompok. Desain yang diberikannya, yakni buatlah kelompok diskusi
beranggotakan lima orang untuk memahami bahwa di dalam Bahasa Inggris terdapat
sejumlah teks, di antaranya procedure text, narrative text, report text, descriptive
text. Nah, diskusikan dalam kelompok kalian untuk menjawab pertanyaan berikut
ini.
1. Sebutkan
satu saja contoh masing-masing teks di atas!
2. Dari contoh
teks yang kalian tulis. Buatlah sebuah contoh nyata pekerjaan apa yang biasa kalian lakukan dengan menggunakan
teks tersebut!
Kemudian, pada
Refleksi terbimbing para peserta didik diberikan masukan, saat kalian
menentukan contoh procedure text sebagai salah satu yang biasa dikerjakan dalam
kehidupan sehari-hari, coba ceritakan langkah-langkah apa saja yang kalian
lakukan dalam mengimplementasikannya!
Setelah itu,
di Demontrasi kontekstual penulis mengajukan pertanyaan, coba bagaimana kesan
mu saat mempraktikkan procedure text di kehidupan nyata?
Selanjutnya,
pada Elaborasi pemahaman penulis mencoba menggali memori peserta didik dengan
sebuah pernyataan, coba ingat hal apa yang membuat kalian mengenal Bahasa
Inggris. Dan kata-kata apa saja yang masih diingat tersebut!
Berikutnya
pada langkah Koneksi antar materi, penulis mencoba menggali pemahaman peserta
didik dengan menghubungkan permateri, setelah kalian mempelajari materi 1 dan
6, coba tuliskan secara singkat hal apa yang membuat kalian mengenal Bahasa
Inggris dihubungkan dengan kehidupan nyata! (Mohon memberikan pernyataan yang
positif sehingga hal ini akan berguna dan bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari!)
Di akhir, Aksi
nyata, penulis mempersilakan para peserta didik untuk menampilkan produknya.
Salah satu desain pembelajaran yang diberikan, yakni setelah kalian menentukan
pilihan jenis teks yang disajikan di langkah 3 (Elaborasi pemahaman),
presentasikanlah produk tersebut.
1. Jika kalian
memilih procedure text, maka praktikanlah secara berkelompok cara
membuat/memproduksi sebuah makanan, mainan, atau apa saja yang menurut
kesepakan kelompok.
2. Jika kalian
memilih narrative text, maka perankanlah sebuah cerita yang kalian telah
sepakati dalam kelompok.
Semuanya boleh
dikemas dan dikreasikan dalam bentuk video. Boleh langsung dikirimkan melalui
email Bapak, kantung tugas di Google drive, atau bentuk link youtube yang kalian miliki.
Tentu
diperlukan proses yang tidak instan dalam penerapan konsep pembelajaran
Merrdeka di atas. Namun, seiring dengan kesungguhan dan optimalisasi guru
sebagai pemimpin pembelajaran, diyakini hal ini akan terwujud dengan
sendirinya.
Akhirnya,
teringat saat kuliah dulu, ada statemen yang menyatakan bahwa tidak ada metode,
strategi, teknik pembelajaran yang terbaik, namun yang terbaik adalah bagaimana
hal tersebut diimplementasikan dengan kesungguhan hati dan semangat untuk
perubahan menuju kebermanfaatan kegiatan belajar mengajar seorang guru dengan
peserta didiknya.***
Refleksi diri
kegiatan selama mengikuti program calon Guru Penggerak angkatan 4 BBGP Jawa
Barat/Kemendikbudristek 2021/2022.
Dari berbagai
sumber.