Oleh Ai
Nurhayati,M.Pd
(SMK
GENUS 5 Cikalongwetan)
Perkembangan dunia yang dinamis tentu saja mempengaruhi keadaan ekonomi
suatu negara, termasuk perkembangan setiap individu masyarakatnya. Begitupun manusia yang lahir
sebagai individu dinamis dan sosial sehingga membutuhkan orang lain sebagai kemajemukan
sebuah pemikiran.
Saat
ini, dunia membutuhkan
pribadi-pribadi yang unggul di tengah globalisasi
persaingan zaman. Pribadi yang dimaksud adalah tumbuhnya jiwa
entrepreneur.
Entrepreneur
atau pendidikan wirausaha adalah kunci
kemajuan sebuah bangsa karena pendidikan wirausaha adalah solusi dari masalah
pengangguran dan kemiskinan, yaitu dengan membuka lapangan pekerjaaan.
Seperti
diketahui, siswa adalah sebutan bagi seseorang yang sedang menimba ilmu
dalam pendidikan formal seperti tingkat SD,SMP,SMA/SMK, kemampuan siswa dalam belajar
tentu berbeda-beda oleh karena itu sekolah sebagai lembaga pendidikan
berkewajiban untuk menggali potensi dan kemampuan siswa.
Berwirausaha di sekolah berarti memadukan keperibadian,
peluang, keuangan, dan sumber daya. Jiwa
wirausaha harus ditanamkan sejak dini lebih tepatnya pada usia sekolah SD, SMP
atau SMA agar siswa lebih memahami dunia kerja yang sebenarnya dengan menciptakan peluang usaha sendiri misalnya
dengan berjualan kecil-kecilan bisa individu ataupun melalui wadah OSIS sebagai
medianya.
Ketika
orang tua siswa seorang pedagang maka diharapkan mereka mengikuti atau memahami
cara berjualan kedua orangtua mereka apalagi yang oarangtuanya merupakan
seorang entrepreneur atau pengusaha maka akan mudah untuk mempelajari atau melanjutkan jiwa wirausaha pada anaknya.
Di
sisi lain, salah satu tujuan Kurikulum Merdeka belajar adalah meningkatkan kualitas pembelajaran,membentuk
karakter siswa yang mandiri, dan mengurangi kesenjangan dalam pendidikan, maka diharapkan
siswa mampu membuat sebuah produk melalui program P5, karena P5 merupakana salah
satu elemen terpenting dalam Kurikulum Merdeka di mana siswa akan mendapatkan
pengembangan kompetensi.
Oleh
karena itu, jika siswa mengenal dunia wirausaha sejak dini, akan mendapati
manfaat untuk bekal masa depan kelak. Pada tahapan usia yang terbilang belia, siswa
yang belajar menumbuhkan jiwa wirausaha, akan tumbuh menjadi pribadi yang
kreatif
Selain
itu, dengan semakin berkembangnya dunia modern saat ini maka lapangan pekerjaan
pun tidak akan sulit ditemukan sebab
untuk era saat ini setiap perusahaan akan memilih pegawainya yang memiliki
pendidikan yang tinggi, sedangkan tidak semua orang bisa pergi kuliah karena
keterbatasan ekonomi dan tidak sedikit pula orang yang sudah lulus diperguruan
tinggi pun ujung-ujungnya hanya menjadi beban negara karena tidak memiliki
pekerjaan alias pengangguran.
SMK
Genus 5 Cikalongwetan sebagai lembaga pendidikan formal saat ini sudah tahun
kedua dalam menerapkan Kurikulum Merdeka
Belajar, untuk kelas X tema kearifan lokal dengan topik sisindiran,pencak
silat, tembang Sunda, pupuh, kaulinan barudak lembur,tari.
Sedangkan
kelas XI dengan Tema Kebekerjaan
topiknya untuk jurusan Teknik membuat nama sekolah sedangkan jurusan Akuntasi
dengan judul proyek menggali potensi
diri profesi akuntan projek kewirausahaan dengan menerapkan studi kelayakan
bisnis, salah satu pilihan makanan dalam proyek wirausaha adalah membuat emping
dari melinjo sebagai produk unggulan
karena selain pohon nya mudah didapat sebagai media pembelajaran, dan proses
pembuatannya pun dirasa cukup mudah .
Akhirnya, emping RANCAGE adalah hasil produksi siswa kelas XI jurusan Akuntansi dalam program P5 dan siswa sudah mulai berkembang dalam jiwa entrerpreneur, cara menjual emping rancage adalah melalui kantin sekolah, dijual langsung kepada produsen, mengikuti bazar sekolah dan bazar umum.*