Oleh: Ai Nurhayati, M.Pd
Seni musik merupakan ilmu
pengetahuan yang memperpadukan unsur ritmis dan beberapa nada, vokal dan
instrumen yang melibatkan rasa. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Aristoteles,
bahwa seni musik adalah sebuah tuangan kemampuan serta tenaga penggambaran yang
berawal dari sebuah gerakan rasa yang dalam satu deretan melodi (nada) yang
memiliki irama.
Seiring dengan
perkembangannya, musik muncul dalam berbagai bentuk,antara lain musik jazz,rock ‘n roll, musik dangdut,musik blues,hiphop dll,kitab kita bisa memilih
jenis musik sesuai dengan selera dan kemampuan artinya seseorang hanya sebagai penikmat musik saja atau musik dijadikan profesi (pekerja seni)
tetapi pastinya semua orang suka dengan musik karena musik bagian dari hiburan.
Di sisi lain, SMPN 1
Cikalongwetan sebagai lembaga pendidikan formal tingkat pertama menyediakan
beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk mewadahi kemampuan atau bakat siswa
dalam berbagai bidang, salah satunya adalah musik. Hal ini berdasarkan analisis
diagnostik ekstrakulikuler yang penulis amati.
Spens’art sebagai wadah
ekstrakurikuler sekolah tersebut yang memberikan tempat bagi siswa dalam bidang
kesenian. Kegiatan ini diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum
dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ini
dimaksudkan juga untuk lebih menambah kemampuan perseptual yang meliputi
kepekaan indrawi terhadap bunyi dan kreatifitas dalam berkarya dan berimajinasi.
Walaupun, bagi sebagian siswa kegiatan ekstrakulikuler di sekolah hanya membuang-buang waktu saja karena tidak bisa bermain dengan teman sesuka hati, termasuk harus mematuhi segala aturannya, namun sebenarnya ekskul berperan sangat penting terhadap perkembangan karakter siswa karena akan membangun dan membuka kemampuan siswa itu sendiri.
Di lain pihak, siswa yang
tergabung dalam Spent’Art, bukan saja
sebagai wadah kemampuan musik siswa tetapi juga bagian dari membuka kemampuan
mereka.
Pertunjukkan musik yang
mereka ikuti pada setiap kesempatan merupakan unjuk kemampuan untuk analisa
awal, yaitu uji kemampuan dalam hal percaya diri, uji kemampuan dalam kecakapan
berperan,kemampuan berbicara,kemapuan beradaptasi,kemampuan bekerja sama dalam
team, kemampuan disiplin waktu,kemampuan mempelajari hal-hal yang baru dan
masih banyak lagi.
Konsep Merdeka Belajar dalam
pendidikan seni sangat efektif dilaksanakan karena pendidikan seni mengacu pada
teori humanistik yang menekankan pada kecerdasan emosional serta pembelajaran
mengikuti keinginan, minat dan bakat peserta didik, sehingga sesuai dengan
konsep merdeka belajar yang menekankan pada kebebasan berpikir dan kemerdekaan
belajar.
Adalah TRIZORA terdiri dari tiga
siswi SMPN 1 Cikalongwetan yang aktif di sekolah dalam bidang seni. Mereka terdiri
dari Alifia Cahaya sabrina (gitar), Silvi (vokal) dan Disa Awalia C (cajon). Mereka
bukan seniman, namun belajar dari para
seniman untuk menjadi seorang seniman. Tentunya dengan banyak latihan, belajar
dan berani tampil maka semua keinginan itu bukan tidak mungkin akan tercapai. Yang dibutuhkan oleh mereka saat ini adalah
dukungan, motivasi dan media, sehingga akan mempermudah mengasah dan
mengembangkan kemampuannya
Menurut Bill Gates sukses itu sendiri berarti mampu memberikan
sesuatu kepada sesama dan juga dampak bagi kehidupannya. Baginya akan terasa
menyenangkan ketika membuat perubahan seperti menemukan hal baru. Jadi jelas
bahwa perubahan apapun dalam diri anak akan membuat dampak yang cukup besar didalam hidupnya kedepannya.
TRIZORA artinya tiga bintang.
Saat ini mereka adalah bintang bagi keluarganya di rumah, karena bisa membuat
kedua orang tuanya selalu berusaha untuk membangun dan membantu mereka dalam
banyak hal untuk pencapaiannya. Ke depan mereka juga pasti akan menjadi bintang
bagi lingkungannya, karena sekecil apapun kemampuan yang dimiliki oleh anak
maka itulah bintang.
Akhirnya, motivasi keluarga
di rumah, guru di sekolah, teman-teman di kelas sangat membantu bagi
perkembangan selanjutnya.semangat untuk TRIZORA tidak ada yang tidak mungkin
terjadi, berkaryalah selagi muda dan bisa.
Penulis adalah guru SMPN 1 Cikalongwetan, Kab. Bandung
Barat-Pewarta/Editor: Adhyatnika Geusan Ulun.