"Kami menyambut baik
program yang digelar para mahasiswa. Program tersebut sangat penting, karena sangat relevan dengan tantangan yang
dihadapi oleh siswa. Diharapkan siswa dapat belajar memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan pertemanan di sekolah, sehingga tidak terjadi dampak
buruk dari hubungan pertemanan," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang mahsiswa yang menjadi pemateri, memaparkan bahwa relasi mengandung pengertian, cara dua orang atau lebih yang saling terhubung yang memiliki tingkat pengaruh tertentu terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku satu sama lain.
Seperti diketahui, masih menurut pemateri, toxic friendship
atau hubungan pertemanan yang tidak sehat memberikan dampak negative yang
cenderung merugikan dan berbahaya bagi kesehartan mental seperti trauma, stress
dan anxiety (kecemasan). Kondisi ini sering dialami oleh siswa dalam
menjalankan hubungan pertemanan di sekolah.
Dipaparkannya juga, healthy friendship atau hubungan pertemanan yang sehat memberikan pengaruh positif dan
menciptakan prilaku pertemanan yang baik seperti saling menghargai, perilaku
jujur, terciptanya komunikasi yang baik dan saling percaya serta saling mendukung antar teman.
Akhirnya, pemateri menandaskan bahwa agar tidak
terjebak dalam dalam toxic friendship, maka diperlukan sejumlah tips menjadi teman yang baik, yaitu selalu rendah hati, don’t judge
people by its cover, dan stop menjadi orang yang sok tahu, tulus dan jujur menjadi
diri sendiri, ringan tangan dan komunikasi.
Kontributor: Samsul Buchori, S.Pd,. M.Pd (PKS. Kurikulum SMPN 3 Ngamprah)-Pewarta/Editor:Adhyatnika Geusan Ulun-Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat.