Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Kebijakan Merdeka Belajar
episode 1 (kesatu) adalah mengubah Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional.
Asesmen Nasional didefinisikan sebagai program evaluasi yang diselenggarakan
oleh Kemdikbudristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input,
proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Asesmen Nasional
dilaksanakan dengan 3 (tiga) instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
–literasi dan numerasi, Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar.
Pelaksanaan Asesmen nasional
pada tahun 2021dilakukan dengan berbasis komputer yang diistilahkan Asesmen
Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Pelaksanaan ANBK ini dilakukan untuk jenjang
SD, SMP, SMA/K, SLB, dan Pendidikan Kesetaraan dengan metode survey, sehingga
tidak semua siswa diikutkan menjadi peserta. Namun, misal untuk SD hanya 30
orang siswa pada kelas 5, dan untuk SMP kelas 8, serta untuk SMA/SMK Kelas 11
masing-masing berjumlah 45 orang. Pemilihan peserta tersebut dilakukan oleh
Kemendikbudristek secara acak. Sedangkan untuk guru dan kepala sekolah,
seluruhnya dijadikan sebagai peserta asesmen nasional.
Dalam pelaksanaan ANBK ini
terdapat dua moda, yakni online dan
semi online. Dari sisi pengertian,
moda online dipadankan dengan istilah
‘dalam jaringan’ –Daring, yakni perangkat elektronik sebagai client yang
terhubung ke jaringan internet dan terhubung kepada perangkat server. Sedangkan
offline yang dipadankan dengan istilah ‘luar jaringan (Luring), yaitu
perangkat elektronik yang tidak terhubung kedalam jaringan internet. Sementara
moda semi online atau semi daring adalah pertengahan antara daring dan luring,
dimana masih terhubung ke jaringan akan tetapi tidak terhubung ke jaringan
internet.
Baca juga:Pola Pendidikan Generasi 'Z'
Dalam kontek ANBK moda online, asesmen nasional yang dilakukan
dengan cara komputer client yang dipakai oleh siswa diinstall aplikasi
exambrowser proktor dan client, dimana aplikasi ini akan berfungsi menampilkan
layar tes secara penuh tanpa navigasi dan mencegah peserta berpindah ke aplikasi
lainnya. Aplikasi exambrowser proktor
dan client langsung terhubung dengan
server pusat Pusmenjar (Pusat Asesmen dan Pengajaran). Oleh karena semua data
langsung diakses dari server pusat, komputer proktor tidak perlu melakukan
sinkronisasi data terlebih dahulu sebelum pelaksanaan tes.
Selanjutnya, pada moda ANBK
semi-online, komputer client tidak
memiliki akses internet secara langsung. Komputer client terhubung dengan
komputer proktor yang memiliki akses internet. Masing-masing lokasi memiliki exambrowser admin dan exambrowser client. Aplikasi exambrowser
admin akan menjalankan mesin virtual yang terhubung ke server pusat. Sedangkan
pada exambrowser client akan
terhubung ke komputer proktor melalui jaringan LAN. Selain itu, pada moda
semi-online komputer client tidak terhubung dengan server pusat seperti yang
terjadi pada ANBK moda online. Oleh karena itu, proktor wajib melakukan
sinkronisasi data terlebih dahulu dari server pusat ke komputer proktor.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan ANBK moda online adalah: 1) tidak perlu
singkronisasi data; 2) tidak diperlukan instalasi mesin virtual (VHD) pada
server lokal; dan 3) pekerjaan proktor dan keknisi relatif lebih ringan
dibandingkan dengan menggunakan moda semi online.
Baca juga: DINAS PENDIDIKAN KAB. BANDUNG BARAT GELAR SOSIALISASI PSAS JENJANG SMP
Di sisi lain, kekurangan ANBK online, yakni 1) memerlukan
bandwidth intenet yang besar, minimal 12 Mbps untuk setiap 15 Client; 2) jika
terjadi error/atau terputus koneksi jaringan ke server maka harus dilakukan
pengulangan pengisian jawaban soal asesmen; dan 3) berdasarkan pengalaman
pada saat simulasi dan pelaksanaan ANBK SMP yang telah dilakukan, lebih rentan
aplikasi menjadi hang atau tidak berjala. Hal ini dimungkinkan terjadi karena
server pusat secara serentak diakses oleh komputer client yang ada pada sekolah di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, kelebihan ANBK semi
online adalah: 1) memerlukan
bandwidth internet relatif lebih kecil dibanding moda online, yaitu hanya
sekitar minimal 1 Mbps untuk setiap 15 client;
2) relatif lebih lancar Sedangkan kekurangan ANBK semi online adalah:1)
diperlukan singkronisasi data; 2) diperlukan instalasi mesin virtual (VHD) pada
server lokal dan untuk 15 komputer client diperlukan satu server, sehingga
misal komputer client yang dimiliki sekolah berjumlah 45, maka server
yang harus diinstal berjumlah tiga buah server; dan 3) pekerjaan proktor dan
teknisi relatif lebih berat dibandingkan dengan menggunakan moda online.
Simpulan
Akhirnya, ANBK moda online dan semi online mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu,
diharapkan sekolah yang melaksanakan ANKB dapat mempertimbangkan moda apa yang
diambil sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana yang dimilikinya.***
Sumber:https://anbk.kemdikbud.go.id dan berbagai sumber.