Oleh: Drs. H. Dadang A. Sapardan, M.Pd
Beberapa
waktu lalu sempat berdialog dengan beberapa teman yang berkesempatan menjadi
ASN dalam kapasitas sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dialog berkisar pada proses yang mereka harus lalui sehingga terangkat menjadi
PPPK. Dalam dialog terungkap bahwa perjuangan yang mereka lalui cukuplah berat
karena harus mampu memantau perkembangan proses pendaftaran hingga penempatan
melalui aplikasi dan kanal informasi lainnya. Mereka harus benar-benar jeli
dalam melihat perkembangan aktual yang berlangsung. Menjadi ASN saat ini memang
dituntut piawai dalam berbagai hal sehingga dapat menyikapi dinamika
perkembangan yang berlangsung. Selain itu, ASN saat ini dituntut berprofil yang
sesuai dengan kebutuhan kekinian, sehingga dapat menjadi motor penggerak
birokrasi pemerintahan.
Pemerintah saat
ini memiliki harapan besar terhadap tampilan setiap ASN yang menjadi motor
penggeraknya. ASN masa kini dan masa depan dituntut menjadi sosok tangguh dan dapat
diandalkan dalam menghadapi fenomena kehidupan yang dihadapi. Pada era global,
ASN yang tampil menjadi penggerak birokrasi harus menjadi sosok yang linier
dengan kebutuhan kekinian. Karena ini, ASN masa depan yang bertugas menjalankan
birokrasi pemerintahan, dimungkinkan harus memiliki profil tersendiri yang
sesuai dengan tuntutan zaman.
Mengacu pada
referensi yang terungkap, pada tahun 2024, setiap ASN harus menjadi sosok Smart
ASN. Indikator Smart ASN 2024 yang menjadi tuntutan Pemerintah, ditandai
dengan kepemilikan integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global,
kemampuan dalam IT dan bahasa asing, hospitality, networking,
serta enterpreneurship. Untuk mencapai profil Smart ASN 2024
tersebut bukanlah perkara mudah seperti membalikan telapak tangan. Berbagai
strategi harus diterapkan karena tampilan profil pada Smart ASN ini
menyangkut jutaan elemen birokrasi. Mereka harus disiapkan jauh-jauh hari dari
proses rekruitmen sampai dengan penempatan.
Berkenaan
dengan tuntutan tampilan profil ASN masa depan tersebut, tentunya harus
direspons oleh seluruh PNS dan PPPK dengan melakukan self assessment sehingga
memiliki base line kepemilikan profil secara personal. Hasil self
assessment dalam bentuk base line tersebut dijadikan dasar untuk penguatan
terhadap profil yang telah dimiliki dan perbaikan terhadap profil yang belum dimiliki.
Memosisikan
diri dengan kepemilikan profil seperti dipersyaratkan tersebut merupakan
tuntutan dalam domain birokrasi pemerintahan saat ini. Tuntutan untuk sampai
pada profil demikian menjadi keharusan dalam upaya mengimbangi fenomena
kehidupan yang terus berkembang dan penuh persaingan. Tuntutan tersebut bukan
saja dalam wilayah lokal dan nasional tetapi berlaku pula pada wilayah global.
Karena itu, ASN harus benar-benar menjadi birokrat andalan dalam benggerakkan
roda pemerintahan di era kini.
Sekaitan dengan
itu, upaya yang perlu dilakukan adalah membedah lebih jauh terkait dengan
profil Smart ASN 2024. Profil ini harus menjadi acuan yang dipegang
teguh oleh setiap ASN. ASN yang tidak mampu mengubah dirinya, akan
terpinggirkan dengan sendirinta. Tuntutan masa kini dan masa depan, ASN harus
menjadi penggerak birokrasi pemerintahan dengan kepemilikan profil
berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, kemampuan dalam
IT dan bahasa asing, hospitality, networking, serta enterpreneurship.
Integritas
dimaknai sebagai suatu konsep yang mengarah pada
konsistensi antara tindakan dengan nilai, norma, dan prinsip yang berlaku
dalam ekosistem yang menaungi. Dalam istilah tersebut tersirat sikap yang teguh dalam mempertahankan prinsip serta tidak mau melakukan tindakan korupsi. Sikap demikian harus menjadi dasar yang melekat pada diri sebagai
nilai-nilai moral atau karakter.
Nasionalisme adalah pengabdian yang tinggi dari ASN terhadap keutuhan dan kekokohan bangsa dan negaranya yang diperlihatkan melalui sikap dan perilakunya. Keutuhan dan kekokohan bangsa dan negara, tentu akan sangat dipengaruhi oleh kuatnya
pemahaman dan implementasi nasionalisme dari
setiap ASN. Dengan demikian, nasionalisme harus
terus diperkuat dalam upaya mengokohkan tegak dan berdirinya bangsa dan negara. Dalam konteks ini, tumbuh kuatnya sifat nasionalisme akan mewarnai
timbulnya rasa bersatu antar-ASN yang berbeda-beda suku, agama,
status sosial, maupun ras.
Profesionalisme
adalah tingkah laku dari berbagai jenis perilaku dan sikap seseorang dalam
lingkungan kerja. Seseorang harus bekerja dalam profesi tertentu guna
menunjukkan kualitas dan karakteristik seorang profesional. Profesionalisme
mengarah pada kesuksesan pada tempat kerja, reputasi profesional yang kuat,
serta etika, dan keunggulan kerja tinggi yang harus ditunjukkan oleh setiap
elemen dalam lingkungan kerja. Dalam istilah ini terkandung kepiawaian atau
keahlian setiap elemen dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, keterampilan,
waktu, tenaga, sember daya, serta strategi pencapaian target yang bisa
memuaskan semuanya.
Wawasan
global merupakan tuntutan agar setiap warga mampu mempersiapkan diri guna ikut
terjun dalam fenomena kehidupan global. Kesadaran ini merupakan tuntutan yang
dibutuhkan dalam kapasitas sebagai warga dunia (global citizenship).
Seorang warga dunia perlu memiliki bekal pengetahuan, sikap, dan nilai, serta
aktivitas sosial yang mendunia sehingga dapat mengikuti perubahan kehidupan
yang begitu cepat.
Kemampuan dalam
IT dan bahasa asing merupakan tuntutan yang dibutuhkan dalam menghadapi
fenomena kehidupan saat ini. Dengan masuknya kehidupan pada era revolusi
industri 4.0, tuntutan untuk mampu memanfaatkan perangkat IT dan berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa asing merupakan sesuatu yang tidak bisa
dikesampingkan. Adanya kemampuan tersebut merupakan strategi dalam upaya
mengimbangi tuntutan zaman.
Pada orang kebanyakan, istilah hospitality masih
dikaitkan dengan ranah kesehatan. Bagi orang yang berkecimpung
dalam dunia perhotelan dan pariwisata, istilah ini tentu sudah tidak asing
lagi. Istilah ini mengarah pada keramahtamahan
dalam memberikan pelayanan. Pada dasarnya istilah hospitality dimaknai
sebagai hubungan yang terjadi antara tamu dengan tuan
rumah yang di dalamnya diwarnai sengan sikap ramah. Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang
sehingga mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang
diberikan.
Networking merupakan istilah yang populer, terutama bagi
orang-orang yang sering berurusan dengan jaringan internet. Istilah ini
menggambarkan proses mengenai keterlibatan dalam merancang, melaksanakan, upgrade,
mengelola dan bekerja dengan jaringan dan teknologi jaringan. Lebih jauh lagi,
Networking dimaknai
sebagai pertukaran informasi, pengetahuan, dan ide di antara seseorang dengan
orang lain dalam satu profesi atau lintas profesi.
Entrepreneurship
atau kewirausahaan adalah proses kegiatan
kreativitas dan inovasi dalam upaya menciptakan perubahan dengan memanfaatkan
peluang dan sumber-sumber eksisting. Langkah ini dilakukan dalam upaya
menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri, orang lain, atau organisasi,
selain tentunya dalam upaya memenangkan persaingan dengan pihak lain.
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan
mengombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan
inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses produksi baru
atau pengenalan akan suatu produk baru.
Menjadi
kewajiban setiap ASN untuk terus melakukan aktualisasi dan kontekstualisasi
profil dan keilmuan sehingga sesuai dengan tuntutan zaman. Kemampuan
menyesuaikan dan mengikuti dengan ritme kebutuhan kehidupan birokrasi ini akan
sangat bermanfaat dalam mempermudah pelaksanaan tugas serta bermanfaat pula
dalam memberi kepuasan terhadap masyarakat sebagai target utama birokrasi
pemerintahan.****DasARSS.
Penulis adalah Camat Cikalongwetan Kab. Bandung
Barat