Notification

×

Arsip Blog

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK DALAM REFLEKSI

Rabu, 15 Maret 2023 | 19.21 WIB Last Updated 2023-03-15T12:43:12Z

 


Oleh: Adhyatnika Geusan Ulun


Adalah sangat menarik saat mengikuti kegiatan Ruang Kolaborasi Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak Sebuah aktivitas yang memberi ruang para Calon Guru Penggerak (CGP) untuk mempresentasikan materi terkait modul tersebut beserta internalisasinya.


Selain dipandu oleh Fasilitator yang selalu membawa pencerahan, dan tim yang sudah chemistry, serta respons dari rekan-rekan kelompok lain yang inspiratif, kami saling berbagi pengalaman praktik baik tentang apa yang sudah dilaksanakan, termasuk strategi yang akan menguatkan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak.


Walaupun di awal, penulis belum memahami utuh tentang tujuan dari presentasi nilai-nilai dan peran Guru Penggerak tersebut, namun setelah mendapatkan arahan dari FasilItator, maka didapatlah makna dan maksud digelarnya kegiatan tersebut, yakni mengeksplorasi terkait mengapa dan bagaimana nilai-nilai dan peran seorang Guru Penggerak sehingga dapat menumbuhkembangkan sekolah yang berpihak pada murid, akhirya terbukalah gambarannya.


Terdapat hal postif yang dapat diambil dari materi Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak yang ada pada kegiatan di atas, yakni para CGP diajak untuk masuk ke dalam dan menelusuri diri sendiri sebagai manusia, sekaligus pendidik. Kemudian, mengakui bahwa CGP  bagian integral dari manusia yang memiliki pribadi-pribadi istimewa yang unik. Selanjutnya, mengajak CGP untuk menikmati proses munculnya pikiran dan emosi sebagai gambaran aspek intrinsik yang perlu dipertimbangkan sebagai satu kesatuan bersama aspek ekstrinsik dalam konteks lingkungan pembelajaran. Selanjutnya, para CGP dituntut untuk mampu mengeksplorasi dan berkolaborasi merencanakan perubahan nyata di lingkungan masing-masing terkait nilai-nilai dan peran seorang Guru Penggerak.


Di aktivitas selama minggu keempat ini, para CGP diharapkan berproses untuk menemukan jati diri sebagai Guru Penggerak. Tentu terdapat sejumlah hambatan dalam pengimplentasiannya. Sering penulis kehilangan signal saat mengikuti sesi presentasi, yang memaksa diri untuk menonaktifkan fitur video agar audio dapat terdengar jelas. Belum lagi jika cuaca tidak mendukung, terkadang flatform meeting me-leave sendiri. Selain itu, untuk menyamakan dan menyatukan berbagai pemikiran dari anggota tim membutuhkan energi yang relatif besar dan kesabaran tingkat tinggi. Hal tersebut terjadi ketika berdiskusi untuk menyiapkan materi yang akan disajikan dalam kolaborasi dan elaborasi.



Seperti diketahui, pada masa transisi pasca pandemi ini, kondusivitas pembelajaran harus dipelihara dan dijaga. Sehingga pembelajaran moda Daring menjadi salah salah satu alternatif para guru. Walaupun, ada beberapa hal yang terasa hilang dari penggunaan moda tersebut, seperti hubungan di antara guru dengan murid, serta warga sekolah lainnya yang tidak berjalan seperti biasanya. Termasuk terkadang guru mengalami kesulitan dalam hal penanaman nilai apektif. Terlebih, dalam program Guru Penggerak internalisasi Profil Pelajar Pancasila menjadi hal yang utama dalam pendidikan karakter.


Namun, kegiatan tersebut memantik para CGP untuk memiliki kreativitas yang inovatif. Sehingga kesigapan dalam mencari solusi atas sejumlah permasalahan yang muncul. Bahkan,  Guru Penggerak CGP dituntut harus bisa menjadikan setiap tantangan dan hambatan tersebut menjadi salah satu potensi pendewasaan diri untuk berpikir cepat dan tepat dalam bertindak.


Akhirnya, pembelajaran yang diperoleh selama mengikuti kegiatan pada minggu keempat ini, adalah selalu berpikir positif, saling menghormati, dan saling menghargai perbedaan pendapat dalam kelompok. Bahkan, hal tersebut membuat perbedaan sebagai kekuatan dan penyempurna kekurangan anggota kelompok. Kemudian, para CGP menjadi terampil dalam mendesain suatu pembelajaran yang mengintergrasikan hal-hal positif -beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.


Tentu untuk mewujudkan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak tidak lepas dari dukungan seluruh pemangku kebijakan dan warga sekolah. Sehingga, ke depan para CGP mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan kepala sekolah selaku pimpinan satuan pendidikan, rekan guru, Komite Sekolah, orang tua siswa, Pengawas Pembina, dan dinas terkait sebagai mitra dalam mewujudkan nilai-nilai dan peran CGP. ***


Dari berbagai sumber



×
               
         
close