Ruang Berita- SDN 2 Cipanas Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat bekerjasama dengan Paguyuban Kelas 1 menggelar Ramadhan Berkah. Kegiatan yang diisi dengan bedah buku berjudul “Al Qur’an Berbicara Pendidikan Keluarga” karya Sutarmin tersebut, diikuti oleh warga sekolah, Rabu (5/4/23).
Kepala SDN 2 Cipanas, Wina Romdhani, dalam sambutanya mengatakan sangat senang terlenggaranya kegiatan dia atas. Menurutnya, bedah buku ini merupakan acara perdana di sekolahnya.
"Kami sangat senang dan bangga dengan adanya kegiatan bedah buku ini. Semoga kegiatan ini akan selalu terselenggara di setiap tahunnya agar terjalin kerjasama yang baik dan menjadi motivasi untuk Paguyuban agar selalu semangat dalam melakukan hal-hal yang baik," ujarnya.
Dalam kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikan pendidikan keluarga pada Al-Qur’an, dan sebagai inspirasi serta motivasi untuk orang tua dalam mendidik anak, menampilkan dua narasumber, yaitu Tuti Kartika-Penulis Puisi, Cerpen, Artikel yang karya-karyanya sudah dibukukan dan dipublikasikan di media masa, dan Sutarmin, Penulis buku “Al Qur’an berbicara Pendidikan Keluarga, Ketua PGRI Cab. Cisarua, pemilik Pesantren Baaburrohmah Kec. Cisarua dan Kepala Sekolah SD.
Sementara itu, Nurhayati selaku Ketua Paguyuban Kelas 1 yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan, mengucapkan terima kasih atas semua dukungan pihak-pihak terkait.
"Kegiatan ini merupakan salah satu program kelas dalam mempererat silaturahmi antara sesama orang tua dan juga dengan pihak sekolah. Semoga kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk terus belajar dan belajar," ungkapnya.
Di sisi lain, Sutarmin, pertama dalam pemaparannya menyampaikan rasa bahagia dan bangga bisa hadir di tengah-tengah orang tua pada pagi ini. Buku yang telah terbit diibaratkan seperti anak yang baru dilahir. Orang-orang di sekitarnya bebas memberikan penilaian terhadapnya. Menurutnya, phaknya terinspirasi menulis ketika melihat banyak para pendidik yang sukses dalam karirnya, namun gagal dalam mendidik anaknya sendiri.
"Seorang penulis mampu melahirkan sebuah karya biasanya dilatarbelakangi dari sebuah kegalauan terhadap lingkungannya. Mereka menulis untuk menyampaikan ide dan gagasan yang ada dalam pikiran mereka. Ada hal-hal penting yang ingin disampaikan oleh seorang penulis. Banyak para Pendidik yang sukses dalam karirnya tetapi gagal dalam mendidik anaknya sendiri," paparnya.
Di lain pihak, Tuti Kartika, narasumber kedua yang mayoritas tulisannya berbicara tentang perempuan memaparkan bahwa menulis baginya sebagai ajang untuk terapi psikologi. Menurutnya, menulis merupakan piknik kata-kata melepas lelah, mengungkapkan segala sesuatu melalui tulisan pada akhirnya akan tumbuh rasa kebahagiaan.
"Menulis itu menyenangkan, terkadang tulisan-tulisan kita yang sederhana mampu menumbuhkan motivasi bagi pembaca. Apresiasi yang disampaikan pembaca setelah membaca tulisan kita, mampu menghadirkan energi positif untuk terus berkarya," tandasnya.
Penulis: Lariks Syiar Grazio Mutika-Sumber Berita: Tuti Kartika, M.Pd