RUANG BERITA- Sebanyak 40 peserta dari lima Sekolah Penggerak Kab.Bandung Barat menggelar Lokakarya Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertajuk Pendidikan Etika. Kegiatan yang diselenggarakan pada 10-12 Mei 2023 di SMP Darul Falah 2 Cihampelas tersebut, melibatkan Arigatou International Jepang tersebut dan dihadiri oleh pihak Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi, Dinas Pendidikan Kab.Bandung Barat (Disdik KBB), Fasilitator Daerah (Fasda) Jawa Barat, Pengawas dan para kepala sekolah.
Sementara itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodijah mengungkapkan bahwa kegiatan di atas sebagai tindak lanjut pertemuan Kemdikbudristek bersama Arigatou internasional.
"Kami berharap Saudara dapat mendukung pelaksanaan program tersebut di wilayah saudara, khususnya pada pelaksanaan program etik education fellowship di tingkat regional dalam bentuk lokakarya tentang penguatan profil pelajar Pancasila”. Ethics Education Fellowship Program di tingkat regional berupa kegiatan lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Kemendikbudristek bersama Arigatou internasional di Jogyakarta pada 2-9 Oktober 2022 yang dihadiri enam negara, yaitu Indonesia, Bangladesh, Kenya, Mauritius, Seycheles dan Nepal," terangnya.
Dalam kesempatan berbeda Kepala SMP Darul Falah 2, Agus Idris menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, pihaknya mendapatkan kehormatan karena menjadi tuan rumah dengan mellibatkan lembaga internasional.
“Sungguh sangat luar biasa suatu kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan lokakarya perdana yang dinisiasi lembaga international, saya berharap kegiatan ini bisa memperkuat para guru dan siswa dalam menerapkan merdeka belajar melalui penguatan Profil Pelajar Pancasila,” paparnya.
Di sisi lain, Euis Lesmini Djuanda selaku Fasilitator berharap para guru mampu berkontribusi besar dalam membuat perubahan besar dalam membangun karakter anak Indonesia sebagai warga global.
“Suatu kebahagiaan ketika guru terlibat dan mampu berefleksi. Oh ternyata saya selama ini sudah melakukan pendidikan etika, atau saya pernah melakukan pendidikan etika, atau saya akan melakukan pendidikan etika, juga saya optimis guru-guru yang menjadi peserta lokakarya kali ini begitu terlibat partisipatif dan mampu menjaga spiritnya karena bukan hanya tiga hari ini, namun yang menjadi tugas yang sangat sulit adalah ketika bertemu dengan anak-anak nanti di kelas, bagaimana pendidikan etika ini bisa berjalan dengan baik.” ungkap Euis optimis.
“Selamat bekerja guru-guru hebat yang akan melanjutkan pesan-pesan dan pengalaman yang didapatkan selama 3 hari lokakarya pendidikan etika di sekolahnya masing-masing. Semoga ini adalah awal kebaikan penguatan pendidikan etika anak Indonesia. Memang butuh pengorbanan.Ke depan semoga kita bisa berkolaborasi saling menguatkan dalam penerapan penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui pendidikan etika,” lanjut Euis.
Beragam respons peserta, di antaranya Rahmat Sodik yang memberikan kesan keseruan acara. Menurutnya, banyak pengalaman yang dapat dipetik dari kegiatan tersebut.
“Acaranya seru banget. Tidak membuat
jenuh. Banyak wawasan dan pengalaman bagaimana menerapkan pendidikan etika
melalui permainan tali perkenalan, pulau yang hilang dan menulis identitas
diri yang bisa diterapkan dalam proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila,” kesannya.
“Setelah kegiatan ini saya dan tim akan menerapkan dalam proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema suara demokrasi karakter yang ditonjolkan adalah
bagaimana saat kita harus memilih dan dipilih dan bagaimana sikap saat
memberikan pendapat atau sanggahan saat proses demokrasi di sekolah,” tandasnya.
Kontributor: Rahmat Sodik - Guru Penggerak dan Praktisi Pendidikan-Pewarta/Editor: Adhyatnika Geusan Ulun.