Oleh: Dra. Hj. Yeti Resmiati, M.M
(Kepala SMPN 2 Parongpong )
Penilian Sumatif Akhir Sekolah (PSAS) merupakan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan yang bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Kegiatan ini tentunya telah dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah masing-masing. Petunjuk teknis Penilaian Sumatif Akhir Sekolah di Kabupaten Bandung Barat mengacu pada Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, Nomor: 400.3/414/ Bid PSMP/2023 Tanggal 17 Februari 2023.
Penilaian Sumatif Akhir Sekolah ( PSAS ) bagi Kelas IX pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2022/ 2023 di semua tingkatan sekolah di Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan secara serentak di semua sekolah. Perlu diinformasikan bahwa Pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (PSAS) Tahun Pelajaran 2022/2023, antara lain, bahwa "Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah Jenjang SMP Tahun Pelajaran 2022/2023, jadwal, jumlah soal, dan alokasi waktu termasuk ujian praktek, semua diatur oleh satuan pendidikan."
Penulis sebagai Kepala SMPN 2 Parongpong, menyampaikan bahwa kegiatan penyelenggaraan Penilaian Sumatif Akhir Semester baik Ujian Tulis maupun Ujian Praktek peserta didik kelas IX di SMPN 2 Parongpong ini telah dilaksanakan dengan menggunakan metode secara tatap muka di kelas maupun di luar kelas. Hal ini tentu saja, tidak terlepas dari ketentuan aturan protokol kesehatan CTPS ( Cucu Tangan Pakai Sabun) harus tetap diterapkan secara konsisten.
Kegiatan PSAS diawali dengan Ujian Praktik yang berlangsung pada 23 Maret-3 Mei 2023. Sedangkan PSAS Tulis diselenggarakan pada 2 s.d. 8 Mei 2023. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ujian susulan yang dilaksanakan pada 9 Mei s.d. 15 Mei 2023. Proses kegiatan ujian praktik dan tulis ini diikuti oleh seluruh peserta didik SMPN 2 Parongpong sebanyak 197 orang. Adapun mata pelajaran yang dipraktikkan ada sembilan mata pelajaran. Sedangkan dalam Ujian Tulis yang diujikan ada 11 mata pelajaran, yaitu: PAI, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Matematika, SBK, TIK, dan Bahasa Sunda, serta Penjas.
Adapun, jumlah peserta didik yang mengikuti ujian ini sebanyak 197 orang, yang terdiri atas 97 peserta didik laki-laki dan 100 orang peserta didik perempuan. Kegiatan PSAS ini dilaksanakan dalam satu sesi sebanyak 10 ruangan. Kegiatan dimulai pukul 7.30 s.d. pukul 11.00 WIB. Pelaksanaan PSAS berlangsung selama empat jam dengan dua mata pelajaran yang diujikan, dan jeda 30 menit di setiap ujian mapel. Selama jeda pergantian mata pelajaran, ruangan akan disterilkan dalam keadaan bersih. Selama pelaksanaan ujian, peserta didik, para pendidik, dan tenaga kependidikan harus taat aturan yang berlaku dalam pengawasan. Alhamdulillah, PSAS ini terselenggara dengan aman, tertib, dan kondusif melalui soal- soal yang dibuat oleh para pendidik MGMP, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini dapat terselenggara berkat adanya jalinan yang baik dan mesra antara kepala sekolah, komite, orang tua, peserta didik, dan pengawas pembina di SMPN 2 Parongpong
Sejumlah respons warga sekolah, seperti Retno Widijawati, S.Pd selaku Wakasek Bidang Kurikulum menyampaikan bahwa mengingat PSAS ini sangat penting dilaksanakan, maka seminggu sebelum Ujian sekolah, pihak sekolah harus mengawali kegiatan ini dengan mendata peserta didik yang akan mengikuti PSAS secara langsung melalui wali kelas. Data tersebut menyangkut kesiapan peserta didik dalam hal perangkat soal, lembar jawaban yang akan digunakan. Jika mereka terkendala karena sakit, atau alasan yang lain, maka mereka melakukan ujian secara susulan sesuai jadwal yang telah disepakati. Namun, berkat kerjasama tim panitia yang kompk dan handal dengan orang tua, maka, seluruh peserta didik dapat mengikuti ujian sekolah 100 % sehingga terlaksana dengan baik, aman, dan tertib, serta kondusif.
Penulis pun menghimbau kepada seluruh wakasek, pendidik, dan tenaga administrasi sekolah, Komite Sekolah, serta seluruh orang tua, agar bekerja sama dengan baik untuk memantau peserta didik kelas IX yang mengikuti, dan yang tidak mengikuti PSAS dengan tepat waktu. Data ini harus dimasukkan dan dilaporkan ke bidang kurikulum setiap hari. Data ini didapat dari para pengawas di kelas melalui absen peserta. Walaupun Penilaian dilaksanakan secara langsung tetapi masih ada kendala yang dihadapi yaitu pada awal pelaksanaan masih terdapat peserta didik yang belum disiplin dalam kehadiran. Peserta ujian datang terlambat karena bangun kesiangan akibat bangun kesiangan atau tidur terlalu malam. Dengan demikian, perlu penanganan dari walasnya untuk selalu memberikan dorongan, semangat motivasi agar tidak bangun terlambat dan kesiangan.
Dalam kegiatan rapat awal PSAS, Penulis menyampaikan himbauan kegiatan Penilaian Sumatif Akhir Semester ini harus dilaksanakan secara baik dan bertanggungjawab. Diharapkan adanya bantuan pengawasan dari orang tua, dan pemantauan dari wali kelas perlu dioptimalkan melalui WAG Kelas dan WAG Mata Pelajaran. Semua wali kelas, orang tua, dan peserta didik harus kompak dalam konsisten menginformasikan sesuatu. Hal yang penting dan urgen perlu disampaikan dalam grup Whatssap dan membagikan link-nya. Mereka dihimbau agar masuk group dan menggunakan gadget sendiri maupun milik orang tuanya. Dari group inilah, semua peserta didik mendapatkan informasi kekinian terkait semua perkembangan kondisi kegiatan PSAS sekaligus menjadi alat kontrol kehadirannya sehingga dapat membantu kelancaran kegiatan PSAS.
Hal di atas disampaikan bahwa kegitan di atas menyadarkan kita bahwa pengaruh dampak group Whatssap sekolah melalui link sekolah di era sekarang sangat signifikan dirasakan oleh para pendidik, orang tua, dan peserta didik, serta TAS, sehingga tidak lagi gagap teknologi. Semua ini, dapat dimulai dari proses komunikasi pembelajaran, konsultasi kegiatan sekolah, dan lain-lain.
Melalui koordinasi, komunikasi, konsultasi, dan konfirmasi kependidikan, hingga pemantauan dan evaluasi sangat dibutuhkan kecakapan teknologi. Amat sangat diharapkan andaikan semua warga sekolah, selalu aktif dan kreatif meng-upgrade berbagai informasi dan komunikasi melalui kecakapan teknologinya. Semua ini bertujuan agar selalu melek teknologi sehingga tidak terlindas roda zaman.
Sementara itu, Drs. Rondang Okinda selaku pengawas pembina menyampaikan pesan pada saat monitoring dan supervisi PSAS bahwa sejatinya, momentum Penilaian dan Evaluasi perlu terus dilakukan secara konsisten, bukan saja kegiatan PSAS saja bagi peserta didik. Namun juga, bagi kita selaku orang tua di sekolah, maupun orang tua di rumah perlu dilibatkan dalam berbagai situasi. Akankah kita terlibat langsung dalam momen ini? Benar, orang tua harus terlibat. Minimal kita harus memberikan perhatian yang lebih anak didik kita. Selain itu, kita berkinerja mesti selalu bersemangat, berikhlas, serta selalu memberikan motivasi dan mengawasi para peserta didik bahkan kalau perlu ikut serta mendampingi mereka saat belajar, dan berlatih soal. Mari kita tingkatkan kualifikasi dan kompetensi kepribadian tidak sesempit komitmen mengajar, membimbing dan mendampingi saja. Melainkan juga, kita selalu berupaya agar para peserta didik belajar menjadi anak-anak berprestasi di masa yang akan datang, tuturnya.
Pada akhirnya, kegiatan pendampingan orang tua tersebut dapat mempererat tali ukhuwah serta muncul hubungan emosional antara anak dan orang tua, antara pendidik dan peserta didik, dan antara pendidik dan orang tua peserta didik.Tentunya, berpengaruh positif juga pada psikologis anak- anak didik kita pada saat tes ujian. Selain itu, hasil Penilaian Akhir PSAS bukan saja berupa nilai atau angka-angka yang akan mereka lihat di raprot dan Ijazah. Namun, lebih kepada pembentukan karakter. Karakter-karakter unggul ini akan menjadi bekal utama mereka dalam menghadapi tantangan hidup di era globalisasi dan era milenial ini. Semoga...Aamiin. ***
Penulis adalah Kepala SMPN 2 Parongpong Kab. Bandung Barat.