Notification

×

Arsip Blog

Bergerak untuk Masyarakat

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 17.34 WIB Last Updated 2024-08-31T10:34:58Z

 


Dadang A. Sapardan
(Camat Cikalongwetan, Kab. Bandung Barat)



Saat tengah berkegiatan dengan teman-teman dari Smartfren yang selama ini selalu bekerja sama dalam berbagai kegiatan, sempat bertemu dengan seorang teman yang juga wartawan salah satu media mainstream. Dalam pertemuan tersebut sang teman mengabarkan bahwa pada satu daerah di Cikalongwetan terhadap satu keluarga yang seluruh anggota keluarganya terkategori difabel. Beberapa hari setelah pertemuan itu, dengan diantar sang teman menyempatkan diri berkunjung ke rumah keluarga dimaksud. Benar sekali, seluruh anggota pada keluarga itu terkategori difabel. Melihat fenomena demikian, langsung mengontak berbagai pihak yang memungkinkan dapat mentreatment keluarga dimaksud. Instansi kesehatan dan instansi sosial menjadi langkah pertama untuk dihubungi, agar mereka segera mengecek kondisi kesehatan dan status sosialnya.

Hadir di tengah masyarakat menjadi kewajiban yang harus dilakukan dalam mengemban amanah jabatan, termasuk menjadi kewajiban sebagai pemangku kewilayahan. Kehadiran di tengah-tengah mereka memang tidak seberapa berat dan tidak menyita energi yang banyak namun efeknya sangat besar karena dapat memberi kepuasan kepada masyarakat. Kehadiran di tengah masyarakat menjadi penyemangat bagi mereka untuk dapat terus bergelut dalam kehidupan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.

Bukan itu saja, lahirnya sebuah kepuasan tersendiri karena telah dapat bersilaturahmi dengan mereka yang kurang beruntung di tengah kehidupan ini. Kepuasan karena dapat merealisasikan visi pemerintahan, yaitu pemerintah atau negara harus hadir di tengah masyarakat. Kepuasan kehadiran di tengah masyarakat, terutama terasa sekali ketika berkesempatan bertemu dengan mereka yang tengah dirundung masalah. Berbagai keluh kesah mereka dalam menghadapi kehidupan disimak dan ditampung.

Mereka beranggapan bahwa permasalahan yang dihadapi, dirasakan sangat berat. Permasalahan yang berat untuk dipikul dipundaknya dengan tanpa kejelasan solusi yang pasti. Namun, pada kenyataannya permasalahan itu hanya membutuhkan solusi yang sangat mudah ketika diketahui akar permasalahan dan ruang penyelesaiannya. Permasalahan yang dihadapi pada umumnya terkait dengan belum terbangunnya komunikasi antara mereka dengan para pemangku kepentingan, sehingga solusi penyelesaian permasalahannya mengalami ketersumbatan. Ditambah lagi sempitnya wawasan yang dimiliki sehingga kesulitan untuk menemukan ke mana dan pada siapa permasalahan dibawa guna mendapatkan jalan pemecahan masalahnya.

Dari berbagai ungkapan tentang keluh kesah yang dilontarkan masyarakat, bisa diambil kesimpulan bahwa mereka belum memiliki wawasan yang luas tentang dinamika yang terjadi dan dihadapinya. Berbagai keluh kesah yang diungkapkan, sebenarnya bisa diselesaikan ketika sumbatan informasi dan sumbatan pengetahuan tidak terjadi. Sumbatan informasi dan pengetahuan tentang program yang diterapkan para pemangku kepentingan ternyata bisa jadi belum tersampaikan kepada mereka. Kalaupun sudah tersampaikan, bisa jadi belum dipahami secara komprehensif oleh mereka. Solusi untuk penyelesaian permasalahan tidak kunjung ditemukan karena ketidakpahaman ke mana harus menyelesaikan solusinya.

Kenyataan ini menjadi permasalahan yang terus mendera karena keengganan dan ketidaaktahuan mereka untuk menyampaikan permasalahan kepada pihak-pihak tertentu, terutama secara langsung kepada para pemangku kepentingan. Akan sangat beruntung, ketika permasalahan tersampaikan kepada pihak-pihak tertentu yang selama ini memiliki kepedulian pada fenomena permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dalam dinamika kehidupan kemasyarakatan tidak sedikit komunitas yang menjadi bridging antara masyarakat dengan pihak-pihak tertentu yang menjadi pemangku kepentingan. Keberadaan bridging ini sangat membantu dalam mengawal dinamika yang terjadi di masyarakat sebagai penyambung lidah dan penyambung asa.

Kehadiran di tengah fenomena permasalahan masyarakat menjadi bentuk pembelajaran untuk dapat merasakan berbagai beban yang menghinggapi mereka. Berbagai beban yang dihadapi masyarakat dan bisa dicarikan solusinya, sepanjang ada kemauan untuk mengikuti alur atas solusi yang diarahkan.****DasARSS.



×
               
         
close