Ruang Berita- SMPN 2 Parongpong menjadi satu di antara 50 sekolah yang diundang dalam kegiatan pelatihan Fasilitator SMP modul Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) baru-baru ini. Kegiatan yang diselenggarakan di SMPN 2 Padalarang tersebut, dihadiri oleh Kepala Dinas Kab. Bandung Barat, para Pengawas dan Fasilitator dari Save The Cildren, Jumàt (3/3/23).
Kepala SMPN 2 Parongpong, Yeti Resmiati menyambut baik program di atas. Menurutnya, CTPS merupakan tindakan sanitasi untuk memutuskan mata rantai kuman penyakit dan virus, salah satunya adalah penyakit diare.
"Jadi dengan cuci tangan pakai sabun, maka 50 persen permasalahan pada diare bisa diselesaikan. Mulai dari peserta didik kelas 7 sampai kelas 9, para pendidik, dan tenaga kependidikan, sampai orang dewasa, termasuk keluarga, harus melakukan kebiasaan baik ini. Karena, tangan kita ini sangat terampil membawa kuman dan virus dari mana-mana," jelasnya.
Lebih jauh disampaikannya, dengan adanya kegiatan CTPS di harapkan semua warga sekolah di dalam kehidupan sehari-hari, dapat menerapkan hidup sehat,menjaga lingkungan bersih, mengkonsumsi makanan sehat, dan bergizi sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit dan dapat menurunkan angka stunting di Indonesia.
Seperti diketahui, CTPS ini salah satu program BISA, yang merupakan kolaborasi antara Save The Children dan Nutrition Internasional untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai strategi nasional untuk mempercepat penurunan stunting. Sedangkan materi yang menjadi fokus utama berkaitan CTPS, yaitu mencuci tangan dengan menggunakan sabun di seluruh kulit permukaan tangan di bawah air mengalir.
Sementara itu, Ratna Ana Sulistiana dan Cucu Amanah selaku fasilitator kegiatan CTPS menyampaikan bahwa dalam kegiatan pelatihan tersebut, semua fasilitator diberikan tugas untuk melaksanakan gebyar CTPS secara berkelanjutan dalam tiga sesi.
"Kegiatan pelaksanaan CTPS sesi 1 dilakukan pada tgl 9 Maret 2023 dengan materi " Yakin bersih mana buktinya"? Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di sekolah. Seluruh peserta didik dan guru beserta staf tenaga tata usaha harus mengikuti kegiatan dengan seksama," papar Ratna.
"Tahap demi tahap tata cara mencuci tangan telah disampaikan oleh fasilitator yang diiringi dengan lantunan musik khas CTPS," sambungnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan memperagakan enam langkah mencuci tangan secara langsung. Dua guru dan dua murid maju ke depan dan secara bergiliran mempraktikkan langkah-langkah CTPS. Kegiatan ini juga semakin menarik karena selalu dimeriahkan dengan tepuk CTPS sebagai salah satu cara agar peserta didik lebih mudah mengingat langlah-langkah yang baik dalam mencuci tangan," sambung Cucu.
"Sesi 2 dan 3 dari program BISA ini akan dilaksanakan tanggal 16 dan 30 Maret 2023 dengan tema "Anemia dan Zat besi" serta "Teruskan dan Tularkan”, " lanjut Cucu.
Di sisi lain, gerakan CTPS, menurut Eva marviana, Wakasek Kesiswaan, harus didengungkan terus-menerus agar jelas dan teringatkan bagi peserta didik.
"Supaya tertanam dengan baik, CTPS ini adalah dengan pendidikan pembiasaan. Sehingga mereka punya kesadaran akan pentingnya CTPS," tandasnya.
Kontributor: Tim CTPS dan Gizi Remaja SMPN 2 Parongpong-Sumber Berita: Dra. Hj. Yeti Resmiati, M.M (Kepala SMPN 2 Parongpong)-Pewarta/Editor: Adhyatnika Geusan Ulun.