Oleh: Hj. Eni Haerini, M.Pd
(Kepala SMPN 4 Cipeundeuy)
Sekolah
merupakan tempat belajar peserta didik dalam menumbuhkan karakter baik. Salah
satu karakter baik yang menjadi prioritas pertama dalam dunia pendidikan dalah
disiplin. Oleh karena itu begitu banyak kepala sekolah yang selalu
memperbincangkan kebiasaan kurang disipln yang terjadi di sekolah
masing-masing. ‘Lacurnya’ ketidakdisiplinan yang terlihat pada diri siswa itu
jika semua berawal dari gurunya yang memang tidak bisa memberkan contoh yang
baik terkait kedidiplinan. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai manager harus
selalu mencari solusi terkait hal ini. Guru sebagai contoh teladan harus
digiring di barisan depan dalam hal kedisiplinan karena jika saja guru sudah
menjadi pribadi yang disiplin, maka harapan terhadap peserta didik tentang hal
yang berkaitan dengan itu akan mudah tercapai.
Hal pertama
yang akan menjadi contoh disiplin yang baik bagi peserta didik dari seorang
guru adalah tidak terlambat datang ke sekolah. Padahal kenyataan di lapangan
begitu banyak guru yang hadir ke sekolah tidak tepat waktu. Sebagai sebuah
sekolah yang menonjolkan kedisiplinan di dalam visinya yaitu: “Mewujudkan
lulusan yang berprestasi, agamis, disiplin, mandiri, serta kolaboratif dalam
lingkungan yang sehat dan Asri”, SMP Negeri 4 Cipeundeuy Kabupaten Bandung
Barat memiliki sebuah metode yang dapat mengarahkan guru untuk terbiasa
disiplin dalam kehadiran yang dinamai Presence On Whatsapp.
Presence On
Whatsapp merupakan
sebuah sistem pencatatan kehadiran guru di sekolah dan pulang sekolah oleh
dirinya sendiri. Setiap guru wajib menuliskan kata “Hadir” dan “Pulang” di grup
whatsapp sesuai dengan waktu kehadiran dan kepulangannya. Jika guru lupa
melakukan pencatatan atas kehadiran dan kepulangannya, maka mereka harus
menuliskan, “Tadi hadir pukul sekian dan pulang pukul sekian”. Sebagai bukti
fisik tentu saja semua itu direkap dan hasil rekapannya diprint out sehingga
menjadi dokumentasi kehadiran guru.
Pemantauan kehadiran guru yang dinamai Presence On Whatsapp ini dilakukan dengan tujuan: 1) Guru mengenali diri sendiri terkait disiplin waktu yang dilakukannya; 2) Guru mampu mengurangi kebiasaan terlambat hadir dan pulang lebih awal; 3) Guru tidak perlu berhadapan langsung dengan kepala sekolah ketika akan pulang; 4) kepala sekolah mampu memberikan nilai akurat terkait kedisiplinan guru dalam penilaian kinerja guru; 5) Kepala sekolah tetap dapat memantau kehadiran guru pada saat berada di luar sekolah tanpa minta laporan dari siapa pun; dan 6) Guru akan terbiasa tepat waktu. Tentu saja keenam hal itu akan tercapai jika sistem kehadiran seperti ini konsisten dilaksanakan. Semoga hal baik ini dapat berjalan terus sehingga kedisiplinan guru SMPN 4 Cipeundeuy dari hari ke hari semakin meningkat. ***