Notification

×

Arsip Blog

Budaya Minat Baca

Kamis, 09 Februari 2023 | 17.50 WIB Last Updated 2023-02-19T14:38:34Z
 
Oleh: Tika Nira Darkony, S.Pd
 
Seiring perkembangan zaman di lingkungan sekolah serta tingginya penggunaan gawai oleh siswa, maka semakin berkurang minat membaca dan menulis. Menurunnya minat baca maka akan berpengaruh besar pada prestasi siswa tersebut di sekolah, yang salah satunya disebabkan oleh kurangnya membiasakan diri dalam membaca, sehingga para kepala sekolah membuat terobosan dengan menerapkan program literasi sekolah. Salah satu bidang yang dapat pengaruh besar dari membaca adalah bidang pendidikan.
 
Budaya baca seseorang adalah suatu sikap atau tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Menumbuhkan minat baca merupakan langkah awal dari upaya menciptakan budaya baca masyarakat. Berkaitan dengan upaya menciptakan kualitas masyarakat Indonesia dengan menggali gerakan gemar membaca.
Rendahnya literasi (membaca) saat ini akan sangat berpengaruh pada daya saing secara global di masa depan. Saat ini kedudukan Indonesia memiliki kemampuan yang sangat rendah terutama di bidang literasi dan hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, sementara literasi itu sendiri merupakan keharusan bagi seseorang terlebih bagi siswa atau pelajar. Oleh karena itu pemerintah membuat peraturan No. 23 tahun 2015, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan setiap siswanya untuk membaca buku sebelum memulai jam pelajaran.
 
Upaya penerapan literasipun mulai dicanangkan, bahkan sudah dikembangkan oleh salah satu sekolah, yaitu SMP Negeri 3 Lembang Kabupaten Bandung Barat. Melakukan berbagai upaya dan cara yang diantara lain program readathon yang dilaksanakan dua minggu pertama berturut-turut hari rabu setiap bulannya, aktif mengikuti program Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB), mengadakan program membaca buku minimal sepuluh judul buku setiap siswa pada tiap semester sebagai salah satu syarat kenaikan kelas, dan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai pada setiap hari selasa, juga banyak program-program literasi yang lainnya. Program literasi ini sangat penting karena sebagian besar proses pendidikan tergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi.
 
Adapun manfaat membaca yaitu untuk meningkatkan daya berfikir dan memperoleh pengetahuan yang dapat mendukung kebahasaan anak dalam meningkatkan wawasan yang diperoleh anak guna mengambil keputusan yang dipilihnya. Selain itu juga dapat memenuhi rasa ingin tahu anak, situasi yang memberikan suasana membaca dapat menjadikan lingkungan kondusif untuk belajar anak dan dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat.
 
Melalui membaca dapat memperoleh informasi yang ada di lingkungan sekitar yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain sebagai dasar melalukan tindakan maupun memberikan respon terhadap lingkungan. Informasi yang diperoleh dari membaca dapat memperkaya pengetahuan dalam dirinya. Pada dasarnya anak-anak suka meniru. Sebagai pendidik guru haruslah menjadi contoh yang baik bagi peserta didiknya. Jika guru menginginkan peserta didiknya mempunyai kesenangan dalam hal membaca, maka gurupun harus mempuyai kesenangan pula dalam membaca.
Menjadikan peserta didik mempunyai kebiasaan membaca dapat ditanamkan dengan mencontoh orang yang lebih tua. Kebiasaan muncul karena kegiatan tersebut sering dilakukan, gurupun bekerjasama dengan orang tua untuk mengawasi anaknya dalam hal tersebut di rumah. Orang tua bukan hanya mengawasi saja, tetapi ikut serta dalam mengembangkan budaya baca bagi anak-anaknya. Membaca mungkin kegiatan yang mudah dilakukan, namun sering kali susah untuk dijadikan kebiasaan. *
 
Banyak orang yang memaknai jika membaca adalah kegiatan yang membosankan dan hanya membuang-buang waktu saja. Misalkan saja menonton film “ Laskar Pelangi “ di televisi lebih diminati dari pada harus membaca novelnya.
 
Membaca merupakan pintu jendela dunia, membaca diibaratkan menanam biji kepintaran bagi si pembacanya, yang pada suatu saat akan tiba masanya untuk memetik hasilnya. Literasi adalah aktivitas seluruh otak, membaca dan menulis adalah kegiatan linguistik. Dengan membaca dapat meningkatkan pemahaman, Sedangkan menulis membuat fikiran lebih tenang, semakin pandai memahami dan meningkatkan daya ingat, lebih mengenali dan dapat lebih mengendalikan diri.
 
Contoh nyata dari manfaat ini banyak dirasakan oleh siswa. Membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang semula tidak mereka mengerti menjadi lebih jelas setelah membaca. Membiasakan membaca bagi yang tidak pernah membaca sangatlah sulit. Untuk melatih kebiasaan membaca kita dapat melakukan beberapa hal, di antaranya:
1. Sesuaikan tingkat bacaan dengan tingkat kosakata, karena malasnya meneruskan bacaan seringkali dikarenakan kita sulit memahami arti katanya.
2. Luangkan waktu secara rutin untuk membaca (misalnya setengah jam perhari) karena langkah ini cepat atau lambat akan meningkatkan kemampuan memahami berbagai gaya tulisan dan kosa kata baru.
3. Selalu membawa bahan bacaan dimanapun kita berada. Bahan bacaan dapat berupa buku ataupun majalah.
4. Kurangi kebiasaan melihat televisi, karena televisi dapat menurunkan kreatifitas kita
5. Perbanyak bahan bacaan di rumah dan sering-seringlah ke perpustakaan atau toko buku.
 
Ayo bangkitkan budaya membaca. Dengan generasi yang melek baca semoga bangsa Indonesia menjadi semakin maju dan bermartabat. *
 
Penulis adalah Guru SMPN 3 Lembang-Pewarta/Editor: Adhyatnika Geusan Ulun-Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat.
×
               
         
close