Notification

×

Arsip Blog

'MANIK' Media Tumbuhkan Kreativitas Siswa Bandung Barat

Jumat, 10 Maret 2023 | 19.46 WIB Last Updated 2023-03-10T12:50:42Z

 


Oleh: Wika Karina Damayanti, S.Pd., S.H., M.Pd.
(Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat)


Kreativitas tanpa batas. Ungkapan yang tepat dalam menggambarkan kreativitas manusia. Orang yang memiliki kreativitas tinggi dapat menemukan peluang dalam setiap kesempatan. Berfikir out of the box atau di luar kebiasaan merupakan salah satu ciri dari orang kreatif. Orang pintar dapat dikalahkan oleh orang yang kreatif.


Kreatif merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang harus dimiliki agar mampu bertahan dalam arus perubahan jaman. Kreativitas perlu diasah sejak dini, sehingga dunia pendidikan memiliki kontribusi besar dalam pengembangan kreativitas setiap individu. Orang kreatif akan mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi.


Kesuksesan di abad 21 dapat diraih oleh orang-orang yang kreatif dan memiliki keberagaman ide. Pemikiran kreatif meliputi segala ide atau tindakan yang unik dan aplikatif yang dapat diterapkan dalam setiap tantangan, baik tantangan dalam kehidupan maupun dalam dunia  kerja.


Tantangan dalam dunia pendidikan saat ini adalah membangun sumber daya manusia yang memiliki keterampilan abad 21, di antaranya kreatif dan inovatif, berpikir kritis, komunikatif, dan kolaboratif. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan sinergitas antara guru, orang tua peserta didik, dan kebijakan kurikulum yang mengarah pada peningkatan keterampilan abad 21.


Usaha untuk meningkatkan keterampilan abad 21 perlu diterapkan oleh setiap Satuan Pendidikan atau Sekolah agar mampu mencetak generasi emas yang memiliki kompetensi unggul untuk membangun bangsa di masa depan. Berbagai cara dapat dilakukan untuk membangun keterampilan abad 21 bagi anak, diantaranya dengan menerapkan program-program yang mendukung peningkatan kreativitas, inovatif, berfikir kritis, komunikatif, dan kolaboratif.


Salah satu program yang digagas dan dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat untuk meningkatkan kreativitas para peserta didik adalah Majalah Dinding Elektronik (Manik) Disdik KBB. Manik DISDIK KBB adalah sebuah media komunikasi dalam mengekspresikan kreativitas siswa serta guru dan referensi dalam pembelajaran, khususnya pada mapel muatan lokal, seperti: Seni, Budaya, Keterampilan, serta Bahasa Daerah secara audio visual melalui laman youtube dan instagram.  Secara garis besar Manik DISDIK KBB dapat membangun komunikasi secara utuh antara siswa, guru, Dinas Pendidikan dan masyarakat secara luas.



Manik DISDIK KBB merupakan sesuatu yang baru, meskipun program ini sederhana namun memiliki keunikan tersendiri. Istilah “majalah dinding” sudah tidak asing lagi bagi kita, sebagai media komunikasi dan penyebaran informasi bagi warga sekolah. Melalui upgrading konsep majalah dinding (mading) yang konvensioal, Manik DISDIK KBB hadir dalam bentuk digital dengan sasaran yang lebih luas melalui pemanfaatan media sosial.


Nilai keunikan lain dari Manik DISDIK KBB ialah adanya kolaborasi dengan satuan pendidikan untuk mengisi konten yang tersedia guna menunjang kreativitas dan pembelajaran disekolah. Satuan pendidikan (sekolah), guru, atau peserta didik dapat mengirimkan video-video kreatif kepada tim, kemudian dilakukan seleksi oleh tim editor, lalu video tersebut dinaikkan ke youtube atau instagram Manik. Seluruh warga pendidikan di Kabupaten Bandung Barat dapat mengirimkan video-video kreatifnya untuk dimasukkan ke Manik, mulai dari Guru, Peserta Didik, maupun Staf Sekolah.


Latar belakang lahirnya gagasan Manik DISDIK KBB adalah sulitnya penyampaian informasi sebagai dampak dari penghentian kegiatan secara masiv pada masa pandemi lalu. Kemunculan program ini didasari untuk pemenuhan kebutuhan akan media pembelajaran yang menarik khususnya pada masa pandemi dan sebagai wadah bagi kreativitas siswa.


Berawal dari seringnya guru mengupload hasil tugas siswa berupa foto atau video di status pribadinya, menghadirkan ide untuk membuat sebuah wadah bagi kreativitas siswa agar dapat dilihat oleh masyarakat luas serta memperkenalkan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bandung Barat, baik potensi daerah maupun bakat-bakat yang dimiliki oleh para peserta didik di wilayah Kabupaten Bandung Barat.


Tujuan program Manik DISDIK KBB adalah untuk pemanfaatan ruang digital dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan tersebut memiliki keunggulan dalam mengatasi tantangan pembelajaran pada masa kini.


Manik DISDIK KBB hadir sebagai upaya pemenuhan kebutuhan media pembelajaran, perkenalan potensi daerah sebagai bahan ajar berbasis kearifan lokal, dan mengikuti trend revolusi industri 4.0 yang mengarahkan kegiatan pembelajaran kedalam nuansa digital. Tujuan khusus dari Manik DISDIK KBB diantaranya adalah sebagai media penghubung dan kolaborasi antara satuan pendidikan dengan Dinas Pendidikan, karena video yang terdapat di Manik DISDIK KBB merupakan sumbangsih dari satuan pendidikan.


Manik DISDIK KBB dapat dimanfaatkan sebagai referensi pembelajaran tentang budaya dan bahasa daerah, wadah bagi siswa untuk menunjukkan hasil karya dan bakatnya agar dapat dilihat  oleh masyarakat luas, serta sebagai media pembelajaran digitalisasi bagi siswa di Kabupaten Bandung Barat.


Sasaran dari program Manik DISDIK KBB ini adalah siswa dan guru dengan harapan dapat memberikan wadah berkreasi dan referensi dalam pembelajaran. Manik DISDIK KBB adalah sebuah sarana dalam pembuatan bahan ajar audio visual terkait pembelajaraan muatan lokal seni, budaya, dan keterampilan yang berfokus pada pengembangan kearifan dan budaya lokal dalam proses pembelajaran, serta sebagai wadah untuk mengekspresikan minat bakat siswa jenjang PAUD, SD, dan SMP.


Manik DISDIK KBB berfungsi sebagai media promosi kreativitas siswa, guru, dan juga kekayaan alam serta budaya  Bandung Barat yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran serta sebagai alat publikasi berbagai informasi dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Melalui program Manik DISDIK KBB diharapkan seluruh siswa dan masyarakat usia sekolah dapat mengakses pendidikan lebih baik lagi.


Berikut adalah konten yang terdapat dalam Manik DISDIK KBB : (1) Manik Sekar (Seni Karya/ unjuk bakat siswa dan guru), (2) Manik Senja (Seni dan Sejarah lokal), (3) Manik Mabar (Materi Belajar), (4) Manik Bisa (Bincang Santai), (5) Manik Bakar (Bahas Karya keterampilan), (6) Manik Barista  (Bahas Peristiwa), dan (7) Manik KBB Rancage (Berproses lebih baik).


Aksesibilitas pendidikan yang dihadirkan melalui Manik DISDIK KBB berkaitan dengan penyediaan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran. Pada saat pandemi, kegiatan belajar-mengajar tatap muka (offline) memang resmi ditiadakan dan diganti dengan proses belajar daring (online), sehingga memaksa penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran.  Proses pembelajaran yang berkembang memaksa para penggunanya, guru dan siswa untuk dapat memanfaatkan teknologi yang ada, seperti gadget dalam kegiatan belajar mengajar.


Meskipun saat ini pembelajaran tatap muka sudah dilakukan lagi namun pemanfaatan media pembelajaran digital tetap perlu digunakan untuk pembiasaan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Manik DISDIK KBB hadir sebagai dukungan referensi pembelajaran, wadah dalam berkreasi, serta penyampaian informasi  sebagai bentuk keterjangkauan atau tingkat kemudahan akses pendidikan.


Inti dari program Manik adalah kolaborasi antara pihak satuan pendidikan, guru, siswa, orang tua, masyarakat umum, serta Dinas untuk menciptakan video-video konten kreatif yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran.


Simpulan

Gagasan program Manik DISDIK KBB dengan konsep pembelajaran digital dan pembuatan video kreatif merupakan salah satu cara dalam mengembangkan kreativitas peserta didik. Pembelajaran dengan pemanfaatan media sosial yang menjadi tren masa kini dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kekinian.


Para guru dan peserta didik diharapkan mampu membuat konten-konten kreatif yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran dan memupuk potensi yang dimilik para peserta didik guna meningkatkan rasa percaya dirinya. Pembelajaran harus disesuaikan dengan perubahan jaman agar dapat diterima lebih baik oleh para peserta didik. Melalui pembelajaran kreatif akan menghasilkan lulusan yang kreatif dan inovatif.***

×
               
         
close