Oleh: Dr. Wika Karina Damayanti, SH., M.Pd
(Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang SMP Disdik KBB)
Kreatif merupakan salah satu kemampuan abad 21 yang harus dimiliki setiap individu. Berfikir kreatif mampu melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang dan menciptakan kombinasi baru. Kemampuan ini dapat membawa seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru serta relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya, baik berupa gagasan, ide, konsep, maupun produk.
Proses kreativitas bukan hanya sebatas menghasilkan sesuatu yang bermanfaat saja, namun lebih menekankan kepada kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru atau kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru. Pada dasarnya hal yang diciptakan tidaklah harus benar-benar baru, dapat berupa kombinasi dari apa yang telah ada dan memasukkan satu unsur kebaruan.
Kemampuan berfikir kreatif diperlukan dalam seluruh aspek kehidupan, salah satunya dalam dunia pendidikan. Melalui pendidikan yang baik diharapkan dapat melahirkan generasi emas penerus bangsa yang kreatif, inovatif, berkualitas, dan berdaya saing tinggi. Guna mencetak generasi unggul, harus diawali dengan peningkatan kompetensi para guru. Untuk membentuk peserta didik yang kreatif, menuntut guru menjadi kreatif pula.
Kreativitas merupakan salah satu skill penting yang harus dimiliki seorang guru. Kreativitas mendorong guru untuk berpikir di luar batas konvensional, mendorong eksplorasi ide-ide baru, mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi, serta menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran kreatif dapat menumbuhkan minat dan semangat belajar para peserta didik. Pembelajaran yang dilakukan disesuaikan kebutuhan peserta didik. Guru harus mampu memahami karakteristik peserta didik untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan kemudian merumuskan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Ide atau gagasan dalam menemukan solusi yang unik tersebut dapat menghasilkan pemikiran baru atau inovasi dalam pembelajaran yang baru.
Guru kreatif menjadi idaman bagi para peserta didiknya, karena mampu menghadirkan hal-hal yang baru serta menyenangkan dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya guru kreatif akan mampu membentuk peserta didik menjadi individu yang adaptif, mampu berfikir kritis, dan inovatif. Guru yang kreatif mampu mengembangkan desain pembelajaran secara imajinatif dengan melakukan perencanaan serta keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pengembangan kreativitas dalam pembelajaran akan menghasilkan peserta didik kreatif dan berdaya saing tinggi.
Kreativitas guru sebagai pemimpin dalam proses pembelajaran sangat penting guna membangun lingkungan belajar yang interaktif serta inspiratif. Peran guru bukan sebagai pendidik saja, namun menjadi fasilitator yang mampu menstimulan kreativitas peserta didik serta berbagai potensi yang mereka miliki agar dapat berkembang secara optimal. Seorang guru kreatif mampu merespon berbagai kebutuhan peserta didik. Tugas seorang guru tidak hanya mentransfer pengetahuan saja, namun harus membantu para peserta didik dalam pembentukan karakter agar menjadi individu yang cerdas secara akademis, kreatif, inovatif, dan mampu menghadapi segala perubahan zaman.
Guru kreatif mampu berfikir diluar kebiasaan dan melakukan terobosan baru dalam segala hal. Ide dapat muncul dimana saja dan kapan saja, bahkan dari mimpi maupun perbincangan sederhana, langkah selanjutnya bagaimana mewujudkan ide-ide tersebut kedalam sebuah aksi nyata yang memiliki dampak positif. Guru yang kreatif selalu berusaha mencari cara baru dalam mengajar dan tidak mudah merasa puas hanya dengan melakukan pembelajaran biasa-biasa saja. Guru yang kreatif akan selalu diingat oleh para peserta didik, bahkan hingga mereka dewasa. Guru kreatif akan menghadirkan pembelajaran yang kreatif.
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran dalam membangun pengetahuan dengan menggunakan proses kreatif, menggunakan beberapa metode dan strategi yang variatif. Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, kreativitas dapat ditanamkan melalui suasana kelas yang memungkinkan peserta didik dan guru merasa bebas mengkaji dan mengeksplorasi materi pembelajaran. Guru mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir kritis, kemudian berimajinasi tentang ide-ide besar dari berbagai persepektif. Guru dapat mendorong peserta didik untuk mempresentasikan pemahamannya tentang topik-topik penting menurut caranya sendiri.
Pengajaran kreatif dapat digambarkan kedalam dua bentuk yakni mengajar dengan kreatif dan mengajar untuk kreatif. Mengajar dengan kreatif digambarkan ketika para guru menggunakan pendekatan imajinatif dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Mengajar karena kreatif merupakan kegiatan mengajar yang dilakukan untuk menstimulus atau merangsang pemikiran kreatif dari peserta didik melalui berbagai teknik atau cara mengajar.
Guna menciptakan pengajaran kreatif dibutuhkan peran strategi pembelajaran yang kreatif dalam menciptakan lingkungan belajar yang dapat melibatkan dan merangsang kreativitas peserta didik. Salah satu pendekatan yang efektif adalah penggunaan metode pembelajaran yang aktif, seperti cooperative learning atau project-based learning, di mana peserta didik memiliki keterlibatan tinggi selama proses pembelajaran. Melalui proyek-proyek kreatif, siswa tidak hanya memperoleh pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan keterampilan kritis seperti penalaran kritis, pemecahan masalah, kerjasama, dan komunikasi.
Kreativitas guru dapat dilihat pada proses pembelajaran. Pembelajaran yang meyenangkan, aktif, dan kreatif adalah kewajiban dari setiap guru sebagai pendidik. Guru kreatif akan menghasilkan inovasi dalam pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi seluruh pihak, baik bagi peserta didik maupun satuan pendidikan tempat bernaung. Inovasi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif, dan kreatif sehingga dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik, tercapainya tujuan pembelajaran, hingga akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Melalui inovasi maka kualitas pendidikan dapat meningkat. ***