Oleh: Dra.N. Mimin Rukmini, M.Pd
(Kepala SMP Negeri 3 Cililin)
Perkembangan Era Digital yang ditandai dengan serba cepat dalam penerimaan informasi berdampak pada pergeseran karakter seseorang. Salah satunya adalah karakter peduli pada lingkungan. Di sisi lain, karaktet kesantunan dan gotong royong yang telah menjadi ciri kepribadian bangsa pada zaman apa pun masih tetap diperlukan.
Penulis teringat peribahasa dalam Bahasa Sunda “Hade goreng ku basa*. Arti dari peribahasa tersebut adalah dalam melakukan apapun baik buruk seseorang bergantung pada cara bertutur atau berbahasanya. Penggunaan bahasa yang baik menjadi salah satu ukuran kesantunan dan kepedulian seseorang. Demikian pun ketika kita mengundang atau mempekerjakan serta melihat kinerja guru atau karyawan misalnya, sepatutnyalah minimal mengucapkan terimakasih sebagai bukti lesantunan dan peduli sesama.
Seperti yang terjadi di SMPN 3 Cililin, tiga hari berturut-turut orang tua siswa kelas tujuh, delapan, dan sembilan diundang pihak komite dan sekolah untuk melakukan kerja bakti membuat selokan, tiga hari berturut – turut pula khususnya saya mengucapkan terimakasih kepada orang tua siswa tersebut sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi kami dari pihak sekolah.
Kerja bakti dilakukan akibat dari terdampak banjir Desember tahun lalu, yakni kerja bakti membuat selokan untuk mengalihkan air agar tidak menjebol kembali salah satu kelas..Ruang kelas tersebut dan dua kelas di gedung belakang perpustakaan, mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024. Dalam kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati, penulis selaku pimpinan sekolah sekali gus kami SMP Negeri 3 Cililin mengucapkan terimakasih kepada Disdik Bandung Barat dan jajarannya, serta pihak-pihak terkait atas terlaksananya rehab ruang kelas melalui DAK di atas.
Semoga dengan rehab ruang kelas, kondisi sarana dan prasarana di sekolah akan lebih baik. Sehingga diharapkan pula dengan sarana dan prasarana yang lebih baik akan berdampak pada proses dan hasil pembelajaran di sekolah.
Tentang apresiasi menurut Idris (2022; 1) “Seorang pemimpin harus memiliki budaya apresiasi terhadap sekecil apapun potensi dan prestasi stapnya. Pemimpin jangan pilih-pilih dalam memberikan apresiasi agar semuanya merasa dihargai. Apresiasi seorang pemimpin akan meningkatkan semangat staf dalam bekerja. Dan tentunya hal ini akan berdampak baik terhadap peningkatan kinerja secara keseluruhan. ”
Berdasarkan pendapat Idris di atas betapa penting dan berharganya apresiasi pimpinan bagi stap organisasi di dalam satuan pendidikan. Pedidik dan tenaga kependidikan atau warga satuan pendidikan termasuk di dalamnya orang tua siswa. Orang tua siswa diharapkan merasa diakui dan dihargai manakala pihak sekolah khususnya pimpinan sekolah mengapresiasi jerih payah orang tua siswa. Karena memang hal terkecil dari budaya apresiasi adalah ucapan terimakasih.
Ucapan terimakasih berpengaruh besar terhadap semangat dan kinerja warga satuan pendidikan secara keseluruhan. Semangat dan peningkatan kinerja siswa, orang tua siswa guru, dan stap TU, serta penjaga kebersihan. Ucapan terimakasih tidak sekadar disampaikan pimpinan, tetapi salung menyampaikan pula oleh antarunsur warga sekolah tersebut.
Selain itu, ucapan terimakasih kasih akan memanjangkan rezeki seseorang ataupun lembaga. Mengapa tidak? Ciri orang yang berterima kasih, baik penolakan atau penerimaan sesuatu itu adalah ciri orang yang santun. Orang yang santun adalah orang yang baik. Orang yang baik akan dekat dengan kebaikan, salah satunya adalah rezeki buah dari kebaikan itu.
Sebagai manusia biasa saya menyadari tidak semua yang warga sekolah lakukan, saya mengucapkan terimakasih. pada mereka. Namun, setidaknya di dalam proses kegiatan atau evaluasi kegiatan ungkapan terimakasih lebih jauh penghargaan dan apresiasi itu sering tersampaikan.
Pada kegiatan pembelajaran, guru yang selalu mengapresiasi terhadap sekecil apapun kegiatan siswa akan lebih disenangi siswa daripada guru sebaliknya, yang hanya menuntut kinerja siswa. Oleh karena itu, secara umum betapa pentingnya evaluasi terhadap suatu kegiatan. Ucapan terimakasih dipastikan muncul pada saat evaluasi kegiatan, bahkan lebih baik pada setiap apa yang kita lihat yang sedang mereka lakukan. Ucapan terima kasih tak kan tergantikan oleh zaman mana pun. Termasuk Era Digital, ucapan terimakasih tetap menjadi jati diri negeri. Bisa!